Tubuh tegap nya terlihat menggoda bahkan dari belakang sekalipun. Seorang pemuda dengan nama belakang Fedrick tengah berjalan menuju kelasnya. Kaki jenjang dan lengan berotot tak pernah gagal untuk membuat seseorang menoleh dua kali. Wajah datar sedingin es tak berhasil membuat mereka untuk mundur, mereka bahkan semakin tertarik dan tertantang untuk mendapatkannya.
"Afka!" Suara seseorang berhasil membuat langkah kakinya terhenti. Afka tak menoleh seluruhnya, dia hanya melirik sekilas tanpa berminat.
"Tiga bulan kita ada di tempat yang sama, tapi gak pernah saling sapa." Kata orang tersebut.
Afka menarik sudut bibirnya, dia menyeringai tajam dengan tatapan menusuk. "Gue ngerasa gak kenal sama lo. Jauh-jauh dari gue," sinis Afka.
Afka membalik tubuhnya, berniat kembali berjalan sampai suara orang tersebut kembali membuat langkahnya terhenti.