=Author POV=
Mobil Presiden terparkir di depan kantor Dewan Wilayah Timur dengan diiringi sebuah mobil ajudan. Segera saja tim keamanan wilayah menyambut kedatangan pak Presiden lengkap dengan kursi roda karena mereka selalu siap siaga dengan kehadiran orang nomor satu di negara itu.
Para ajudan membantu Presiden untuk turun dari mobil, sementara Raffan masuk terlebihdulu untuk memberitahu para karyawan kantor agar menyampaikan kepada ketua Dewan mengenai kedatangan Presiden.
Pak Presiden menolak duduk dengan kursi roda, beliau memilih untuk tetap berjalan dengan menggunakan tongkat dengan didampingi para ajudan yang sangat mengkhawatirkan kondisi beliau. Perlahan, pak Presiden melangkahkan kakinya memasuki kantor dewan. Beliau segera disambut oleh ketua Dewan Timur, seorang pria paruh baya bernama Ansel segera menghampiri dan menyalami beliau. Mereka menuju ruangan rapat.