Ingatan soal masa lalu itu kembali hadir bahkan dia tak bisa melakukan apa pun untuk menghentikan ingatan itu. Rasa sesak yang dulu pernah dia rasakan membuat dirinya hancur. Rasa bersalah dan rasa sakit yang sama membuat dilna tak bisa melakukan hal yang banyak. Dia masih memikirkan ucapan duyung tadi. Ucapan yang terdengar seperti peringatan itu membuat dilna takut. Tapi apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi masalahnya. Dia tak tau jika ucapan duyung itu bisa membuat dirinya terlihat bodoh. Dilna memegang tangannya yang bergetar dan terasa begitu sangat dingin.