App herunterladen
60.52% UNWANTED MARRIAGE / Chapter 23: 22. Aku atau Dia.

Kapitel 23: 22. Aku atau Dia.

Anita membuka dua matanya yang sudah berapa lama ia tertidur. Ia mencoba bangun dari posisi berbaringnya, dan ia mendapatkan rasa nyeri dibagian lengan kanannya. Ia sadar kejadian beberapa jam yang lalu itu membuat dirinya histeris. Lalu Andre, dan Antoni mencoba menenangkan dirinya. Namun, dengan tega Antoni menyuntik lengannya hingga ia tak sadarkan diri.

Ia pun beranjak dari tempat tidur, namun rasa penglihatannya bergoyang-goyang, apa efek obat bius diberikan Antoni belum juga hilang. Namun ia tetap beranjak seberapa berat pada kepalanya. Ketika beranjak dari sana, ia tersandung pada sofa ada di dekat jendela itu. Kemudian, ia mencoba untuk kuat, lalu pintu kamarnya terbuka. Meskipun samar-samar pada penglihatannya, Anita tau siapa yang sedang berdiri di sana. Ya, Antoni di sana membawa sesuatu dari tangannya. Ia masuk, kemudian meletakkan nampan itu ke atas meja. Lalu menghampiri Anita yang berdiri lemah.

"Kau sudah sadar? Kau mau ke mana?" Antoni mencoba membantunya, tetapi Anita menepis tangannya dari sentuhan itu.

"Tidak perlu sok baik padaku!" ujarnya kemudian beranjak dari sana, namun kedua kakinya tiba-tiba tidak bertulang, ia pun terjatuh namun ditangkap oleh Antoni.

"Lebih baik berbaring dulu, keadaanmu belum stabil," pintanya kepada Anita.

Akan tetapi Anita tidak mengiakan, ia malah memilih untuk melanjutkan ke kamar mandi. Tetap saja langkah itu tidak sempurna ia menginjak lantai tersebut, tanpa diragukan pun, Anita terpaku dalam diam setelah tubuhnya melayang ke udara.

Ya, Antoni menggendong Anita kembali ke atas tempat tidur. Tanpa minta pun Antoni sudah melakukan lebih dulu, dia juga tidak peduli jika wanita di hadapannya menghujat kasar.

"Sudah dibilang berbaring dulu, keadaanmu masih belum stabil. Obat bius yang aku berikan itu belum hilang, mungkin terlalu banyak ku suntikan ke dalam tubuhmu," ucapnya kemudian.

Pada akhirnya Anita tidak membalas, ia pun memilih menuruti perintah dari Antoni. Namun situasi selalu tidak pernah mendukung pada dirinya. Bertepatan pula, perutnya berbunyi, Antoni dengan sigap mengambil bubur sudah dia masak sedemikian rupa memberikan kepada Anita.

"Makan dulu, enak atau tidaknya. Jangan salahkan aku, tetapi salahkan lidahmu," ucapnya lagi sekalian membawa candaan. Tetapi tidak mempan bagi Anita sekarang. Sebagaimana pun Antoni mencari suasana hiburan untuk Anita bisa kembali tersenyum.

Anita pun tidak bisa menolak atas bubur di depannya. Benar, jika ia tidak isi tenaga. Ia tidak akan bisa pulang ke Indonesia. Disisi lain Anita mencari seseorang, dari tadi ia tidak melihat Andre. Antoni mengerti maksud dari ekspresi Anita sekarang.

"Bos Andre sedang keluar sebentar, ada urusan. Tidak perlu kau khawatirkan, semua akan baik-baik saja. Oh ya, ponselmu sepertinya tidak bisa digunakan lagi, rusak parah. Nanti Andre akan berikan yang baru buatmu," ucapnya sembari memberitahukan kepadanya.

Seakan isi pikiran Anita itu mudah terbaca oleh Antoni. Dalam kurun 5 menit, bubur itu pun habis tanpa sisa apa pun. Antoni pun mengambil kembali piring dari pangkuannya. Diletakkan ke tempat semula. Kemudian dia berikan minuman kepadanya, namun di samping bibirnya terdapat sisa bubur. Antoni pun mengarahkan jempol ke bagian itu, Anita terdiam di sana.

"Semua akan baik-baik saja, jangan terlalu dipikirkan soal ancaman itu. Aku yakin Stella tidak akan melakukan sekeji itu, dia juga sama seperti dirimu. Sering di bully dan di hujat. Namun berkat Andre, dia membantu dan mempertanggungjawabkan anaknya," ceritanya kepada Anita.

Anita tidak tuli tentu ia mendengar sangat baik. Setelah mendengar cerita dari Antoni. Anita juga akan melakukan hal yang sama seperti Stella. Namun ia tidak akan melakukan sekeji itu terhadap yang lain, jika memang kenyataan Stella seperti dirinya. Hanya Anita takuti adalah Andre tetap akan memilih Stella, istri tersayang dan paling Sah. Sedangkan ia? Ia hanya sebagai tempat pembayaran hutang abangnya.

******

Sementara Hotel berbintang lima Manila, Andre masuk salah satu kamar di mana istrinya berada. Di sinilah, kemesraan berdua. Stella sengaja memakai pakaian seksi agar Andre mau bercinta dengannya. Sejak melahirkan Angela, ia tidak pernah lagi bersetubuh dengan suami sendiri. Bahkan Andre sendiri sibuk tak menentu di sini. Bukan ia tidak percaya tanggungjawab sebagai kepala keluarga.

Tentu Stella mengerti dia bekerja demi dirinya dan anaknya juga. Sekarang Stella duduk di pangkuan Andre yang sedang rokok di depan jendela, sembari bermain ponsel pribadinya. Stella membawa minuman termahal dan melambai-lambai wajah suaminya.

Andre tetap stay cool di tempat. Ya boleh Andre akui kalau tubuh istrinya sangat bohai dan seksi serta berisi bagian dua atasnya. Beda dari Anita tanpa berisi saat pertama bawa dirinya ke sini. Secara seluruhan yang Andre nilai, Stella memang sangat pengalaman segala urusan bercinta. Bahkan mengenal dia pun Andre paham betul.

Meskipun saat melakukan sekali padanya, di waktu sebelum dia mengakui Angela adalah anaknya. Andre sangat tahu betul sifat licik dibalik otak Stella.

Memang paling apes adalah dirinya, terakhir bercinta dengannya. Di bulan berikutnya dia beritahu kepada Andre bahwa dirinya sedang hamil. Mengandung anaknya, apa tidak terkejut bagi Andre saat itu. Diposisi yang sedang terbengkalai, namun demi menjaga harga diri dan nama baik perusahaan. Mau tak mau dia pun mempertanggungjawabkan dan menikah dengan Stella. Ya, walau pun berhubungan pengaman itu bocor keblas-blasan.

"Sayang, kita buat adik untuk Angela, yuk! Kau tahu Angela terus merengek pengin punya adik. Aku selalu menanti kau pulang dan bulan madu kembali untuk beri kejutan pada Angela," ucap Stella dengan suara khasnya yang manja. Masih sama tidak ada berubah sama sekali jika Andre lihat.

Seberapa pun Andre menahan hasrat dari istrinya, namun siapa yang bisa tahan atas kemolekan dari tubuh berisi seperti dirinya. Tanpa diragukan oleh Andre dengan cepat dia pun mengangkat tubuh Stella ala bridal nya. Stella pun memeluk leher suaminya dan bersandar di dadanya.

"Buat adik Angela?" ulangnya pada Stella.

Stella mengelus-elus dada suaminya meskipun masih ditutupi oleh kausnya tersebut.

"Ya! Demi Angela! Jika kau tidak mau, maka video itu akan ku sebar," ucapnya sedikit mengancam pada Andre.

Andre menatap wajah istrinya cukup lama, kemudian turun di mana mata tidak bisa lari tempat lain. "Jika kau coba menyebarkan video itu. Kau akan mati di tanganku!" Stella langsung menegak, setelah apa yang dilakukan oleh Andre tadi.

Ya, Andre tanpa ragu melakukan halus terhadap istrinya. Stella lebih menyukai hubungan kasar seperti Andre. Andre dengan jari tengah menusuk sedalam milik istrinya. Hanya satu hentakan saja. Stella pun mendesah dalam dunianya.

"Aku yakin kau tidak akan tega lakukan itu, jika kau pun lakukan. Kau akan lebih dulu sengsara, karena perusahaan yang kau dirikan ini adalah ilegal, Sayang!" katanya sembari meremas milik kejantanan suaminya. Andre terhanyut pada sentuhan liar ini.

Di dalam kamar hotel nomor 561, iringan suara tanpa mengganggu para penghuni setempat. Dengan berbagai irama, dan posisi gaya cinta mereka tidak perlu diragukan lagi. Stella dan Andre berkeringat, sedangkan Stella berada di atas Andre sembari menggoyangkan tubuh yang bercucuran basah tersebut.

Andre menikmati itu, entah kenapa dia hanya membayangkan Stella adalah Anita. Ya, wajah Anita yang terus Andre bayangkan hingga tidak bisa lepas untuk memainkan dengan cintanya. Sedangkan di apartemen Antoni duduk sembari mengisap rokok. Anita baru saja tidur setelah diberi obat penenang dari Antoni. Antoni harus cari solusi, cara agar tidak ter depresi pada wanita itu.

"Huft! Sialan! Akan kutemukan kalian?!" Dia membuang rokok itu sembarang kemudian kembali masuk ke kamar di mana Anita yang begitu tenang dalam tidurnya. Antoni mendekati, dan memberi ciuman sayang kepada Anita.

"Aku harap kau segera kembali ceria, Baby!" bisiknya, lalu beranjak keluar dari kamar itu.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C23
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen