App herunterladen
52.63% UNWANTED MARRIAGE / Chapter 20: 19. Kebencian

Kapitel 20: 19. Kebencian

Terlelap dalam tidur bukanlah Anita sekarang, tetapi ia memang butuh untuk perbanyak istirahat, selama dua jam menangis bukanlah dirinya. Semakin ia pikirkan soal masalah kiriman video itu, ketakutan pun semakin merajalela seluruh otaknya.

Andre mengisap rokoknya di balkon sambil membaca pesan pada ponselnya, kadang memeriksa sosial media. Beberapa menit kemudian, dia membaca salah satu status di Facebook beranda miliknya. Entahlah sebuah video di sensor agar tidak terlihat wajah tersebut. Namun kata-kata itu membuat dirinya merasa penasaran, walau nama pemilik di sosial media aneh.

BANDIT JAYA

[ Heran gw sama zaman sekarang, masih ada ya pelakor yang suka rebut suami orang. Padahal kenyataan jelas, ya walau laki-laki itu kaya raya, punya segalanya. Tapi harus sadar juga dong?! Masa alasan cuma butuh duit bayar utang abangnya, sampai rela jual diri biar dapatkan laki-laki itu. Gak kasihan apa sama bini dan anaknya di Indonesia, menunggu suaminya yang kerja di luar negeri. Tapi malah malak sama wanita pelacur seperti itu?! Kalau kalian jumpa ciri-ciri wanita yang sudah godai suami orang. ini gw kasih tau.

1. Orangnya tinggi sekitar 159senti

2. rambut sebahu tanpa berponi

3. muka bulat tapi sok imut dan sok cantik.

4. mata agak sipit,

5. sekarang sih dari status gw lihat, profesi seorang penulis online.

Nah, mungkin cara dia nulis cerita biar banyak yang tertarik sama dia. padahal kenyataan dia tidak jauh sama yang uda dipakai sama laki-laki lain. gw harap aja itu laki-laki sadar diri, jangan sampai kena virus hivs pula! ]

Panjang memang Andre baca itu status dari nama Bandit Jaya. Namun ada rasa ganjil dibenaknya, karena video dan photo itu sensor jadi tidak jelas. Ya, Andre tidak ingin prasangka buruk terhadap Anita. Apakah karena viral ini juga, dirinya jadi aneh seperti ini. Ya, zaman sekarang pada iri sama seseorang. Tidak pernah beri kebahagiaan sebentar.

******

Anita bangun dari tidur yang sudah berapa jam itu. Ia bangun untuk keluar mencari minum, tenggorokannya sangat kering. Andre masih di balkon, setelah itu dia mendengar suara buka pintu kamar, dia pun memilih untuk periksa. Di sana dia menemukan Anita bangun dan ingin keluar.

"Sudah bangun?" Andre menyapa, membuat Anita menoleh tapi dengan ekspresi diam.

Andre pun menghampirinya, dan mengelus pipinya, dilihat mata Anita sangat sembab, bengkak lagi.

Anita kembali membuka untuk keluar, Andre mengikuti dari belakang membiarkan wanita itu melakukan apa yang diinginkannya. Anita membuka kulkas, dan mencari sesuatu. Kemudian kembali ditutup, lalu di buka bagian atas dengan hal yang sama. Tetap tidak ada yang bisa ia makan.

"Ada apa?" Andre mendekatinya, sambil mengelus-elus rambut kepalanya. Anita tidak merespons.

"Hei! Aku bicara sama kau! Ada apa?" Andre langsung menarik Anita ke pelukannya, tapi Anita malah menjauh. Andre tetap menahan di tempat.

"Kau lapar?" tebaknya. Tanpa dia menunggu jawaban darinya. Andre pun mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu. Anita masih di pelukan Andre sambil mengusap-usap lengannya.

20 menit kemudian, suara pintu apartemen pun berbunyi. Andre segera menghampiri, ternyata Andre pesan makanan online. Anita duduk di berhadapan dengan TV. Setelah membayar pesanannya, Andre pun meletakkan makanan itu di atas meja.

Ya, Andre pesan pizza hut, dia buka dan berikan pada Anita. Awal Anita cuma menatap saja, tak tahan dengan aroma wanginya. Ia pun menyantap begitu lahap. Andre sambil senyum lihat sikap Anita itu masih sama di bandara tersebut.

Saking enaknya, Anita berhenti mengunyah, karena jari jempol Andre menyentuh sudut bibirnya. Anita melirih sejenak, kemudian ia lanjutkan mengunyah. 10 menit kemudian Anita tidak sanggup untuk menyantap pizza itu. Ia sangat kenyang. Andre pun meletakkan pizza itu ke meja makan. Lalu kembali duduk sambil merangkul Anita menemani dirinya nonton.

Entah film apa yang di tonton, tiba-tiba sebuah film menanyakan tanpa sensor sedang berciuman. Anita pun meraih remote TV untuk mengganti channel lain tetapi Andre mencegahnya, dia merebut remote itu menjauh. Anita tidak mau kalah, ia berusaha merebut. Malah Anita semakin kekanak-kanakan, hingga menindih tubuh Andre. Lama tatapan mereka, tiba-tiba Andre mengangkat kepalanya dan mengecup bibir Anita, Anita tidak berkutik hanya terdiam di tempat, lalu Andre coba bangun dari posisi tertidur saat Anita menindih.

Suara TV itu memang di kecilkan, lalu tanpa ragu Andre mengangkat tubuh Anita di pangkuannya.

Andre mulai mencium bibir Anita lembut tak ada balasan dari Anita.

Andre tidak peduli kalau Anita marah, dia sudah tunggu diberi respons. Jika tidak ada respons berarti Anita memang mengizinkan Andre menyentuhnya. Andre kembali menciumnya, lama kelamaan Anita pun memejam matanya dan membalas ciuman dari Andre. Andre senang bahwa wanitanya sudah respons.

Tanpa waktu lama, Andre langsung mengangkat seperti menggendong bayi besar, Sambil berciuman hangat. Tiba di tempat tidur, Anita di tidurkan, dan Andre turun ke leher Anita. Anita masih memejamkan.

Andre mengangkat baju Anita hingga atas dadanya. Sepertinya dada Anita sedikit membesar, dia pun melepas pengait itu, segera diemut seperti permen. Anita meremas rambut Andre, dengan cepat Andre memainkan bagian tengah bijinya. Anita mulai mengeluarkan desahan, "Eung!" Andre bisa lihat wajah seksi wanitanya.

Kemudian Andre turun lagi ke pusaran, dan menurunkan celananya hingga ke bawah lantai. Andre mengangkat tubuh Anita lebih atas, dan mengangkat dua kaki ke pundaknya. Di sanalah Andre memainkan lidah di bagian miliknya.

Andre bisa rasakan menggerakkan Anita mulai seperti cacing kepanasan.

"Eung!" lenguh Anita menahan suara desahannya.

Andre semakin memainkan lidah di sana, membuat Anita meremas seprei itu. "Aaahh!" Anita mengeluarkan suara desah yang panjang.

Lalu Andre kembali cium Anita membiarkan Anita merasakan rasa mulut Andre sangat main miliknya. Dua lidah mereka saling bersentuh dan memainkan di dalam sana. Namun suara lenguh dari Anita terdengar. Anita mencengkeram lengan Andre berotot itu. Ya, Andre sedang oral bagian bawahnya. Rasa licin itu sangat lembut.

Andre lepas ciuman dan berikan oksigen padanya.

Andre benar-benar gila dibuat wanitanya, bagian miliknya sudah berteriak. Dia pun mencabut jarinya dari tempat milik Anita.

Dengan segera Andre melepas celananya, dan di sana telah berdiri tegak. Tanpa menunggu lagi, dia pun mulai memasukan miliknya ke milik Anita. Anita mengernyit seperti kesakitan. Andre kesusahan untuk masuk namun pelan demi pelan, dia berhasil memasukan ke sana walau separuh. Anita mencengkeram lengan Andre sangat kuat. Andre membungkuk setengah, dan mendorong agar lebih dalam, tetapi melihat wajah Anita kesakitan.

"Aaakh!"

Andre sudah mau berhasil, dan mengelus wajah Anita untuk menahan, setelah sudah. Dia diamkan sejenak, lalu mainkan. Padahal minggu kemarin tidak sesempit ini. Inilah kenapa Andre tidak izin Anita untuk kembali pulang ke Indonesia, karena kenikmatan milik Anita itu beda.

Anita menggigit bibirnya untuk menahan desahan walau permainan Andre sangat beda dengan Antoni.

"Ahh! Antoni! pelan!" desah Anita tiba-tiba menyebutkan nama Antoni, Andre berhenti saat dia mulai pelepasan.

"Antoni?" ulangnya, Anita langsung diam, menatap wajah Andre yang mulai marak dari ucapan Anita tadi.

"Jadi kau sudah berhubungan dengan Antoni? Kau main dibelakangku?" ulangnya lagi, Anita menggeleng berulang kali.

Andre mulai terngiang-ngiang kata-kata di sosial media. Lalu dia pun mencabut miliknya. Padahal Anita berharap Andre mau melepaskan miliknya ke rahim Anita. Tetapi dia keceplosan.

Sudahlah ini yang diinginkan Anita sebenarnya. Memberi kebencian pada Andre.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C20
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen