"Hanya akan menyesalinya?" tanya Luna dengan menaikan alisnya.
"Tidak, aku akan memperbaiki semua," jawab Ethan sembari meraba bibir pink Luna dengan jemarinya yang kokoh. Bibir itu bagaikan candu yang membuatnya tidak bisa membiarkannya menganggur tanpa lumatan nya lagi. "Prioritas ku saat ini dan untuk selamanya adalah untuk membuatmu bahagia," lanjutnya, lalu kembali mencium bibir itu lagi.
Luna yang memang merasa rindu, membalas ciuman Ethan dengan agresif sembari meremas rambutnya karena merasakan debaran yang begitu kuat akibat bibir yang saling beradu itu.
"Jangan jadi pria dingin lagi. Atau aku akan sangat takut padamu," ucap Luna sembari mendorong Ethan ke ranjang, lalu menindihnya. Dia duduk menunduk di atas perut suaminya itu dan meraba dadanya yang masih tertutup sweater.
lain kali anak mesti ada kamar sendiri hahaha