Malam pun tiba dengan Shana yang memutuskan untuk melangkahkan kakinya mendekati seorang laki-laki yang berada di hadapannya saat ini dengan senyum manisnya itu.
"Jilly," panggil gadis itu. "Apa yang terjadi padamu? Sepertinya ada yang membebani pikiranmu."
"Ya, kau benar sekali, Shana. Ayahku kembali menggangguku dan aku benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang."
Gadis itu yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya berkata, "Apa dia kembali mengirim pesan kepadamu?" tanyanya dengan kedua alis yang terangkat.
"Ya, aku tidak akan berbicara dengannya kembali. Dia selalu seperti ini setiap aku sedang ingin mencoba membahagiakan diriku sendiri." Jilly menundukkan kepalanya dengan putus asa sebelum akhirnya kembali berkata, "Ayah ... tak pernah mengerti diriku."
Setelahnya Shana langsung membawa laki-laki itu ke dalam pelukannya sehingga kini gadis tersebut yang mengetahuinya pun menghela nafas seketika.