Bugh!
Terdengar suara pintu mobil itu ditutup.
Bukan hanya itu, terdengar juga langkah kaki yang semakin jelas seolah menghampirinya.
Huft …
Bahkan kini terdengar hembusan napas seseorang, tepat di hadapan Lin.
"Lin … sedang apa kamu di sini?"
Lin menengadah, melihat seseorang yang sama sekali tidak ada dalam pikirannya, justru datang menghampirinya. Pria yang tidak pernah mengecewakannya sejak pertama kali bertemu, pria yang membuatnya luluh, meski tanpa cinta.
"Lin …?"
"Bagaimana dokter tahu saya ada di sini?" tanya Lin, memperlihatkan wajah sendunya.
"Saya menghubungimu sejak tadi, namun tidak ada jawaban. Saya mengklik lokasi yang pernah kamu bagikan padaku. Dirimu sedang berada di apartemen tempat tinggalmu. Tetapi, perlahan saya lihat kamu bergerak dan berhenti di titik ini. Saya mencemaskanmu, sangat mencemaskanmu, Lin …."
"Dok …."
"Iya, Lin?"
"Apa dokter benar-benar mencintai saya?"
"Lin …."
"Jawab saja, dok," pinta Lin sedikit memaksa.