"Ketua aku masuk!"
Masih di markas Azure Rose. Kali ini Irene memasuki ruangan milik Nabi, namun sesuatu yang mengejutkan terjadi di depannya.
Di depannya, Nabi yang menggebu-gebu sedang memeluk pedang barunya, dan menunjukkan ekspresi yang cukup tidak biasa. Tatapan mereka saling bertemu, dan di saat itu juga Nabi menyadari kalau dirinya sudah tertangkap basah.
"Ah ... maaf aku akan keluar." Seketika Irene tidak jadi masuk dan menutup pintu kembali.
Dan Nabi sendiri langsung berteriak, "Tunggu Irene!!"
Pada akhirnya Nabi berhasil mencegah Irene dan membawanga masuk kembali ke ruangannya.
"Jadi, apa pembelaanmu tentang sikapmu sebelumnya Ketua?" Irene benar-benar memberikan tatapan yang tajam dan menusuk ke Nabi.
"Mm ... itu ... aku hanya sedikit melakukan perawatan pada senjataku. Kau tabu bukan, itu senjata tingkay Legendary dan oemberian seseorang, jadi aku ingim sedikit memberinya perhatian lebih."
Sumpah, ngetik pembahasan percintaan kek gini lebih nguras otak dari pada ngetik bagian action ฅ'ω'ฅ
----------
Jangan lupa untuk terus dukung cerita ini dengan Comment, Vote PS, dan Review. Lalu terima kasih untuk yang sudah selalu setia menunggu update.