"Ohh, akhirnya kau sadar."
Zen berhasil sadar, tapi posisinya saat ini sangat aneh. Ia sedang tertidur di ranjang, dan Luck berada tepat di atasnya dengan wajah mereka sejajar.
Bug!!
Secara refleks Zen menendang tubuh Luck. Dan itu membuat Luck terpental menjauh.
"Ugh, bisa-bisanya kau menendang penyelamatmu."
"Yah, aku biaa melakukannya karena penyelamatku orang mesum," ucap Zen dengan wajah datar dan nada monoton.
"Sialan kau, salahmu sendiri karena tidak bangun-bangun."
"Memangnya berapa lama aku pingsan?"
"Dua jam, dan selama itu aku harus menjagamu di sini. Itu melelahkan kau tahu."
"Oh, cukup lama ternyata."
"Oi, setidaknya pedulilah denganku."
"Baiklah-baiklah, terima kasih karena sudah menjagaku."
Mendengar ucapan terima kasih dari Zen, Luck hanya menghela napas. "Ayo keluar, aku hanya menyewa ruangan ini dalam beberapa jam. Tapi sebelum itu kenakan equipmentmu ini."
"Ohh, semuanya seperti baru. Lalu, apa senjataku sudah kau Enchant?"
Sebelumnya, W mau minta maaf.
Dikarenakan W bulan ini bakal ada ujian jadi cerita ini bakal HIATUS sementara. Jangan khawatir, bulan depan pasti lanjut kok. Bisa W pastikan bulan depan juga bakal update tiap hari.
Jadi, tetap tungguin yak cerita gajelas ini. Kalo mau berhenti baca ya gapapa, tapi kalo mau nunggu ya W bersyukur banget karena ada yng nungguin.
Sekali lagi W minta maaf, dan terima kasih buat yang udah selalu baca. BYE BYE ....