Kapitel 218: 218. Suka duka perjalanan panjanh

Lily menguap panjang entah untuk yang ke berapa kalinya hari ini. Lily sudah terlalu malas menghitungnya.

Bayangkan saja, Lily selesai belajar, ehem, tepatnya bertelepon dengan Angkasa sekitar pukul sebelas malam. Lily santai karena mengira besok akan kumpul pukul sembilan pagi. Tapi lihat Lily di mana sekarang.

Biar Lily beri tahu, Lily ada di depan rumah Doni pukul lima pagi, tepat setelah subuh. Lily di bangunkan pukul tiga, untuk segera mengemasi keperluannya. Kemudian Bagas-papanya mengantar Lily, Aster dan Yuli ke rumah Doni, tempat perjanjian kumpul.

Lily hanya tidur selama empat jam, bayangkan betapa mengantuknya Lily sekarang. Beruntung Lily masih bisa tidur dalam perjalanan nanti.

"Kurang siapa aja nih?" Tanya Doni saat keluar dari dalam rumahnya.

"Rena, Kak Sean sama Angkasa." Ujar Yuli mewakili kedua kakak-beradik yang sedang mengantuk ini.

"Rena ada di dalam kok sama Dea sama tetangga Gue, Lo gak akan kenal." Sontak Lily membuka matanya.

"Dea temen sekelasku?"