"Aku harus fokus sama kesembuhan Arini. Dan aku nggak boleh mikirin mau ngapain Alena, secara dia yang kemarin telah membuat Arini jadi begini."batin Panji sambil duduk sendirian di kamarnya.
Dia duduk di tepi kasur sambil menunduk. Jujur dalam hatinya merasa lega sekali setelah Arini dinyatakan semakin membaik keadaannya. Bahkan Arini sudah dinyatakan telah sadarkan diri setelah dari kemarin belum sadar-sadar itu.
Dadanya yang sedari kemarin sesak seperti susah sekali untuk bernafas gara-gara mencemaskan Arini terus, sekarang lambat namun pasti dia mulai merasa lega. Kini bebannya serasa hilang semua. Dia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Arini disisinya.
"Arini aku nggak sabar melihat kamu sembuh. Aku kangen kita kumpul kayak dulu lagi."Panji terlihat tidak sabar menunggu kebersamaanya dulu itu bisa terealisasi setelah Arini sembuh nanti.