Hari ini Arini nampak ceria sekali. Setelah kemarin dijelaskan Panji beserta Reihan di ruang tengah, kini dadanya sudah lega sekali. Seperti tidak ada lagi beban yang mengganjal di hatinya. Berbeda sama hari sebelumnya dimana dadanya terasa sesak sakali karena harus temggelam dalam kesalahpahaman yang tidak berkesudahan. Kini sudah tidak ada lagi masalah yang menyelimuti rumah tangga mereka.
Flashback
Arini menangis tersedu-sedu di ruang tengah. Dia masih ingat saat itu dia duduk bertiga di ruang tengah. Panji yang selalu menenangkannya dengan memeluknya berusaha dilawannya. Dia masih marah karena suaminya telah mengerjain dan membuat panik.
"Mas itu keterlaluan. Sampai segitunya buat aku panik."kata Arini sambil menyeka air matanya karena masih menangis.
"Ya maaf. Habisnya kamu keterlaluan sekali sama aku. Aku selalu dicueki ketika pulang."Panji terlihat protes dan tidak mau disalahkan.