Arini berjalan meninggalkan rumah sakit itu dengan perasaan sedih. Rasa sedih, kecewa, malu dan takut bercampur jadi satu. Dia terus berjalan dengan menunduk karena dia juga malu harus dilihati banyak orang disekitarnya itu. Jujur dia tidak membayangkan kalau dirinya akan seperti ini. Niatnya hanya ingin bertemu dengan ayahnya malah harus dipermalukan oleh Alena dihadapan banyak orang.
Pertemuannya dengan ayahnya tadi yang terbilang sebentar itu jelas membuatnya ingin bertemu lagi dengan ayahnya. Namun sayang Alena sudah keburu tahu jadinya kejadian ini terjadi. Mungkin waktunya belum pas untuk dirinya bisa bertemu dengan ayahnya tadi. jadi kini dia memutuskan untuk pulang saja.
"Aku hanya bisa berdoa semoga ayah baik-baik saja disana. Dan semoga ayah segera sembuh."batin Arini sambil berjalan dengan terseok-seok karena lututnya sakit. Linangan air matanya terus berjatuhan selama berjalan.