"Astaga, dia itu benar-benar membuatku ingin pingsan saja."Panji melepaskan kemejanya dan mengambil kaos transparan kesukaannya berwarna putih di almari. Dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya sendiri.
"Mas kesini, kenapa kok bicara kayak gitu?"Arini sedang mengganti pakaian Arkana yang habis mandi. Dia baru tahu kalau suaminya datang ke rumah.
"Itu sahabatku membuatku jantungan saja."Panji selesai memakai kaos warna putih dan mendekati Arini yang sedang duduk di tepi kasur.
"Siapa? Mas Reihan?"Arini menoleh sebentar kearah Panji.
"Kamu masih ingat sama dia?"tanya Panji. Arini langsung mengangguk. Sampai sekrang Arini tidak bisa melupakan Reihan karena orangnya baik dan perhatian sama dia dulu. Tapi dia tidak tahu dibalik kebaikan Reihan kepadanya dulu itu karena Reihan suka sama dia.
"Kenapa kok masih ingat dia?"Panji terlihat penasaran sekali sama istrinya kenapa masih ingat sama sahabatnya itu. Secara sudah lama mereka tidak bertemu. Tanpa sadar, Panji mulai cemburu.