Tepat pukul 10 pagi, Panji masih berkutat dengan pekerjaannya di kantor. Satu persatu berkas kerjanya dikerjakannya dengan teliti dan hati-hati. Dia sekarang bekerja lebih ekstra dan serius. Karena setiap kali bekerja dia selalu teringat dengan Arini dan Arkana. Sekarang benar-benar hidupnya hanya berorientasi kepada dua orang itu.
Panji juga merasa bingung setelah Arini masuk kedalam hidupnya, rasanya dia selalu menomorsatukan wanita itu. Apalagi sekarang sudah ada anak juga. Bak air yang mengalir begitu saja, hidup Panji kini mulai berubah seiring dirinya berumah tangga dengan Arini. gaya hidupnya sedikit mulai berubah juga.
Saat Panji merasa capek dan berhenti sejenak, pasti wajah Arini selalu terlintas didepan matanya. Layaknya wanita di dunia ini hanya Arini seorang yang ada di hidupnya. Terus Panji jadi semangat bila mengingatnya. Rasa capek dan malasnya langsung sirna begitu saja.