Kapitel 192: Fitnah

Waktu menjelang sore, aku dan Uma sedang asik memberikan kelinci makan di taman belakang. Ada ibu dan Tante juga di sana, sesekali ibu tersenyum melihat kami berdua yang gemas mengejar kelinci-kelinci itu. Memang rasanya sudah seperti keluargaku sendiri, ibu, Tante, aku sangat berterimakasih karena mereka sangat baik padaku tanpa memandang latar belakangku. Sebentar lagi aku akan bersiap pulang, masalah di keluarga ini sudah selesai. Bukan karena aku, tapi karena kesadaran masing-masing. Aku ikut bahagia dengan semua ini.

"Mbak, aku mandi duluan ya. Sudah sore" ucapku.

"Oke, sebentar lagi aku selesai" jawab Uma.

"Baiklah, aku masuk duluan ya"

Aku juga berpamitan kepada ibu dan tante yang sedang duduk santai di bangku taman, aku harus bersiap sekarang jika tidak nanti pasti buru-buru karena memburu waktu. Sebelum masuk ke kamar mandi, aku kembali menemui Mbak Siska untuk menanyakan bajuku yang ia setrika tadi.

"Mbak, bajunya sudah?" tanyaku ramah.