Kapitel 155: Mereka Mulai menampakkan Diri

Hari demi hari aku lewati tanpa adanya masalah, pak Burhan dan Bu Sinta juga terlihat puas dengan hasil kerjaku. Mereka mulai mempercayai aku untuk ditinggal berdua di rumah bersama Icha, aku pikir Pak Burhan dan Bu Sinta pulang kerjanya sekitar pukul jam 5 sore hari, tapi ternyata mereka pulang pukul 10 malam bahkan terkadang jika lembur sampai jam 12 malam. ini agak sulit karena setiap harinya aku perlu bangun lebih pagi, terkadang aku bekerja dalam kondisi ngantuk karena tidur terlalu malam.

Setiap hari aku harus masak dua kali sehari, pagi untuk sarapan dan sore hari untuk makan malam. Susah mengatur waktu karena terkadang juga Icha selalu ingin ditemani, sedangkan pada saat dia tidur aku memanfaatkan waktu untuk menyetrika baju. Meskipun masih berusia 3 tahun, Icha adalah anak yang cerdas. Ia mampu berkomunikasi dengan sangat lancar dan mudah tanggap, aku juga sering mengajaknya ngobrol dan mendengarkan ceritanya aku tertawa jika dia bercerita dengan logat yang sangat lucu.