Kapitel 129: Antara Mati Atau Hidup

Mataku perlahan mulai terpejam, aku sudah tidak kuat bertahan lagi. Rasanya ingin tidur, karena lelah dan sakit yang aku rasakan ditubuhku. Saat itu juga aku sudah tidak mendengar apapun lagi, hari sudah mulai gelap beriringan dengan terpejamnya mataku.

Namun tidak lama setelah mataku terpejam, tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di hadapanku. Pakaiannya serba hitam, bahkan aku sama sekali tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup kain itu. Aku mendongak memperhatikan sosok misterius itu, kemudian tiba-tiba ia menjulurkan tangannya. Sepertinya ia ingin membantuku untuk berdiri, dan pada saat aku melihat tubuhku ternyata tali yang mengikatku sudah terlepas.

Aku menggapai tangan sosok misterius itu, lalu berdiri di hadapannya tapi tetap saja aku tidak bisa melihat wajahnya.

"Anda siapa?" tanyaku.