Jarum jam menunjukkan pukul enam pagi. Rich bangun lebih dulu dari Nara yang masih didalam dunia mimpi. Rich bangun dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu Rich keluar dari kamar, ia berencana untuk menonton TV. Sudah 4 hari ia berada di Dubai bersama Nara, tapi mereka belum melakukan apapun seperti jalan-jalan maupun dinner romantis. Langkahnya terhenti saat handphone Nara berdering, ia lalu mengambil ponsel Nara yang terletak di atas meja.
"Siapa yang menelpon Pagi-pagi gini?" Tanya Rich penasaran. Selalu membuka Handphone Nara yang tak terkunci.
"Sam? Dia masih berhubungan dengan Nara?"
Beberapa saat kemudian muncul notif Line masuk di handphone Nara. Dengan rasa penasaran, Rich membuka notif Line tersebut.
Via line On
Samuel: happy birthday my darling ❤️
"Darling?" Guman Rich saat membaca pesan dari Sam.
Samuel: just read?
Nara: Gracias Sam!
Samuel: no problem!
Via line off
"So today is Nara my birthday?" Guman Rich.
Rich selalu meletakkan ponsel Nara dan kembali keluar menuju ruang tv.
"Sir! Tolong antar kan kue ulang tahun ke sini oke" Rich menelpon salah satu toko kue online saat ia sudah berada di ruang tv.
"Yes sir! Kue itu akan tiba 30 menit lagi" balas si penerima telepon.
"30 menit? Baiklah aku akan menunggu" Rich mengakhiri panggilan tersebut.
"Baiklah sekarang aku akan mandi dulu" Rich bangun lalu berbalik.
Iya terkejut saat melihat Nara sudah berada di belakangnya.
"Sejak kapan kamu berdiri di situ?" Rich gugup.
"Lumayan lama, kamu pesan apa sih?" tanya Nara penasaran.
"Cuman layanan cepat saji aja" jawab Rich cepat. "Aku mau mandi dulu" Sambung Rich lalu berjalan menuju kamar tidur.
"Oke akan ku buatkan coffee"
"Ah nggak usah aku lagi nggak mau minum coffee begini" tolak Rich.
"Kalau gitu aku siapkan sarapan aja dulu oke"
"Jangan, aku udah bosan sama makanan rumah gimana kalau kita sarapan di luar?" Ajak Rich.
"Oke, kamu mandi aku nonton TV" Nara setuju.
Rich mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya sedangkan Nara menyalakan tv. 15 menit kemudian Riy kembali ke ruang tv dalam keadaan sudah rapi dan mengenakan kaos Polo berwarna putih dan celana jeans, Nara melihat Rich berpakaian yang rapi kelihatan bingung.
"Mau ke mana?" Tanya Nara kebingungan.
"Eemmm..... Aku... Cuma-- " Rich tak habis melanjutkan ucapannya karena suara bel memotong ucapannya dan mengalihkan perhatian mereka.
"Siapa sih pagi-pagi?" Tanya Nara. Rich hanya mengedikkan bahu
"Biar aku lihat" Nara berencana untuk membuka pintu namun dengan cepat Rich menahan nya.
"Biar aku yang lihat aja, mending kamu mandi dulu,gak enak kalo kami buka pintu masih pakai piyama"
Nara melihat dirinya ia baru ingat masih mengenakan baju piyama. Nara lalu mengangguk dan berjalan menuju kamar tidur.
Rich menghela nafas lega lalu membuka pintu. Ternyata kurir yang mengantarkan pesanan kue yang datang. Setelah selesai melakukan transaksi, Rich langsung masuk kamar dengan membawa kotak kue. Nara sedang berada di kamar mandi jadi dia tidak kan tahu kalau Rich membawa sebuah kue ke kamar mereka.
beberapa saat kemudian Nara keluar dari kamar mandi dan itu membuat Rich terkejut karena lilin belum siap dipasangkan di kue.
"Rich? Kok di sini? bukannya di ruang tv tadi?" Tanya Nara.
"Na-ra?! Kok cepet banget mandinya?" Rich bertanya balik.
"Kok nanya balik sih? Ahh Udahlah aku mau ganti baju, tapi karena kamu disini aku ganti baju di kamar mandi aja lah" Nara berjalan ke lemari baju.
"Oke" ucap Rich dengan gugup sambil menutup kue dengan tubuhnya agar Nara tidak melihatnya.
"Kamu ngapain sih?" Nara memilih baju yang akan dikenakan.
"Nggak ada, aku cuma mau di sini aja" Rich masih saja gugup.
"Aneh-aneh aja" ucap Nara sambil kembali masuk ke dalam kamar mandi.
"Hufh! Hampir aja" Rich mengusap keningnya yang berkeringat ketika Nara berada di kamar mandi.
"Sekarang aku harus cepat"
Rich kemudian membuka kotak kue itu lalu memasang lilin dan hidupkannya. angka 25 berdiri dengan indahnya di atas sebuah kue coklat bertulisan 'happy birthday Nara'. Rich bangun dari duduknya kemudian berjalan ke depan pintu kamar mandi.
"Surprise!!" Ucap rich ketika Nara keluar dari kamar mandi.
Nara yang baru keluar dari kamar mandi terkejut dengan ucapan dan memasang wajah kebingungan.
"Happy birthday Nara" ucap Rich.
"Siapa yang bilang kalau hari ini birthday aku" tanya Nara heran.
"Hari ini tanggal 18 Februari, Nara. Masa kamu lupa sama birthday kamu sendiri" jelas Rich.
"Iya aku ingat tapi kamu tahu dari mana coba?" Tanya Nara penasaran.
"Aku tahu semua tentang kamu!" Jawab Rich dengan spontan.
"Kok bisa?" Nara semakin penasaran.
"Because I love you, Nara" guman Rich dengan suara yang sangat kecil.
"Hah? Kamu ngomong apa tadi?"
("Sial! dia dengar" batin Rich)
"aku baca profil kamu saat kamu baru-baru di tugas kan menangkap ku" jawab Rich datar.
"Maksudmu saat kamu menjadi Diego?"
Rich hanya mengangguk lalu memberikan isyarat untuk segera meniup lilin.
"Sejak kapan kamu jadi dingin?" Tanya Nara.
Rich tidak menjawab pertanyaan Nara. Dia hanya memberikan isyarat agar Nara langsung meniup lilin. Akhirnya Nara meniup lilinnya lalu memotong kue dan menyuapkannya ke Rich.
"Gracias Rich" Nara tersenyum lebar.
Rich Hanya tersenyum tipis. Nara lalu berjalan ke arah handphone-nya berada. Ia mulai membuka handphone nya dan melihat 4 panggilan tak terjawab dari Sam. Nara langsung lirik Rich yang sedang melihat ke arah luar melalui jendela.
"Rich kamu dengar handphone-ku berbunyi?" Tanya Nara.
"Gak" jawab Rich bohong.
"Yang bener?" Nara tak percaya.
Rich hanya mendengus kesal mendengar pertanyaan Nara. tanpa pikir panjang Nara langsung nelepon Sam.
"Halo sam? ada apa?" Sapa Nara.
"happy birthday Nara! aku tadi mau ngucapin langsung tapi kamu nggak angkat panggilan dari aku jadi aku ucapin lewat Line" jawab Sam dengan semangat.
"Line? Tapi aku gak dapat notif masuk dari tadi" Nara heran.
"Karena kamu udah baca tadi masa kamu ingat? terus kamu juga ada balas line dari aku"
Nara heran dengan penjelasan Sam karena dia belum membaca line dari siapapun apalagi membalasnya. Nara lalu melirik lagi kearah Rich, Rich hanya membalasnya dengan tatapan dingin.
"Oke Sam aku tutup ya!" Nara mengakhiri panggilan itu.
"Apa kamu yang membalasnya?" Tanya Nara pada Rich.
Rich tak menjawab masih diam seribu bahasa.
"Rich... Rich..." Panggil Nara.
"Apa!" Jawab Rich cuek
"Udah lupain aja"
"Aku lapar! Ayo pergi makan" Rich berjalan keluar dari kamar sedangkan Nara hanya mendengus kesal dan melihatnya dengan tatapan kesal.
*** *** ***