App herunterladen
55.26% The Pureblood Mafia / Chapter 42: Part 42

Kapitel 42: Part 42

Trust is the hardest thing to find and

The easiest to lose. ~ Lucas

Tok! Tok! Tok!

Victoria pun membukakan pintu apartementnya.

"Maaf anda siapa?" Tanya Victoria

"Apa anda Victoria Grayne?"

"Ya, memangnya ada urusan apa?" Tanya Victoria lagi.

"Anda harus ikut dengan kami."

"Tidak mau!" Seketika itu Victoria langsung menutup pintunya namun pria berjas dengan badan besar itu langsung mendobrak pintunya dan Victoria pun melemparkan apa saja barang untuk mengenai para pria berjas itu namun hasilnya nihil dan membuatnya makin marah pria itu pun melemparnya sehingga mengenai meja dan memegangi tangannya Victoria terus meronta hingga makin menyebabkan seluruh isi apartementnya berantakan dan akhirnya dia menutup mulut Victoria dengan kain.

Seketika itu pandangan Victoria mulai menghilang namun sebelum pingsan pria itu berbisik di telinga Victoria

"Atas perintah Charlie Kingstone."

Seketika itu Victoria pun tak sadarkan diri dan pria berjas serta beberapa anak buahnya membawa Victoria pergi.

***

Draco sedang berjalan jalan di setiap kamar di mansion. Satu per satu kamar Ia lewati. Ia benar benar tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan sekarang. Dia benar benar tidak tahu bagaimana cara mengatasi kebosanannya karena seluruh anggota Nostra Santino benar benar pergi karena urusahan perusahaan masing masing. Tak lama kemudian Ia pun melihat kamar paling ujung. Seperti yang Ia duga itu adalah kamar John. Ia kemudian mendekati kamar dengan pintu mewah itu yang bertuliskan The Leader of Mafia

The First Leader of La Nostra Santino. Ia kaget karena pintunya terbuka sedikit.

Kenapa pintunya terbuka? Seharusnya setiap kamar dikunci seperti biasanya. Kira kira apa yang ada di kamar seorang pemimpin mafia ya? Batin Draco

Karena penasaran akhirnya Draco memegang gagang pintu itu bersiap untuk membukanya. Tapi dia kemudian ragu jadi dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tak ada yang melihatnya.

Maafkan aku pemimpinku yang terhormat aku sangat penasaran. Aku bisa mati penasaran karena tak melihat isi kamarmu. Batin Draco

Dengan perasaan takut sekaligus penasaran dia pun membuka pintu kamar John. Seketika dia membuka dia melihat kamar yang mewah dan luas. Dia kemudian melihat foto besar yang terpajang di kamarnya yaitu foto pernikahannya dengan istrinya. Disana juga ada foto anak anaknya. Dia juga melihat brankas namun meskipun Draco bisa membuka brankas itu. Ia tetap saja tak akan pernah membuka brankas milik pemimpinnya sendiri, Ia tak tertarik dengan uang yang ada di brankas itu ataupun perhiasan mahal yang tergeletak di meja John seperti cincin dan sebagainya. Satu satunya hal yang menarik perhatian Draco adalah foto besar yang terpajang tepat di atas tempat tidur King size milik John.

Foto itu menunjukkan foto John yang usianya masih sangat muda kira kira Ia berumur 25 an sedang duduk memakai jas dan diatasnya ada seorang pria paruh bayah yang memegang kedua pundak John.

Dari penampilan pria baruh bayah itu, Draco bisa menebak bahwa orang itu adalah mafia. Namun dia bertanya tanya siapa orang itu. Mungkin kamar John berisi foto foto tentang beberapa orang yang tidak dikenalinya namun satu satunya yang dapat menarik perhatian Draco adalah foto besar John dengan pria paruh bayah itu.

Draco juga melihat foto John yang masih muda sedang memakai setelan jas terletak di dekat samping tempat tidur John.

Karena takut ketahuan Draco akhirnya tak mau berlama lama disitu dan akhirnya keluar dari kamar milik John.

Lucas baru saja datang memarkirkan mobil sportnya dan kemudian Ia duduk di dekat halaman belakang dan memejamkan matanya.

Flash on

Terlihat ada ruangan makan yang mewah dan disana terdapat seluruh keluarga Lucas berjas dan bertopi mafia sedangkan yang lainnya memakai gaun mewah. Ada yang berdiri ada yang duduk mereka semua bahagia sedang membagi canda dan tawa. Disana Lucas sedang duduk di meja makan mewah dan besar itu sambil tersenyum melihat keluarganya bahagia. Namun ruangan itu perlahan berubah menjadi gelap dan suram. Semua orang disana pun perlahan menghilang kecuali Lucas. Senyum Lucas perlahan digantikan dengan wajah sedih dan sangat kehilangan dan memegangi kepalanya.

Flash off

LUCAS!

Lucas yang dari tadi melamun karena mengingat kepedihan dari masa lalunya langsung buyar karena teriakan Draco.

Lucas pun langsung menoleh pada Draco.

"Syukurlah kau masih sadar dan waras kukira kau tadi kemasukan setan sehingga dari tadi aku memanggilmu tak kau gubris. Memangnya apa yang kau lamunkan?" Tanya Draco

"Tidak ada."

"Sejak kapan kau ada disini?"

"Aku baru saja datang."

Draco mengangguk mengerti

"Sepertinya ada sesuatu yang kau ingin tanyakan padaku." Kata Lucas

"Aku hanya ingin bertanya tapi jangan bilang John. Aku takut dia marah karena kelancanganku."

"Memangnya apa yang telah kau lakukan?"

"Tadi aku menyusuri sepanjang kamar. Kemudian aku melihat pintu kamar John terbuka lalu karena penasaran aku masuk. Kemudian aku melihat ada foto besar tepat di atas ranjang John ada foto dirinya masih muda dengan pria paruh bayah berjas mafia yang sedang memegang kedua bahunya. Aku hanya penasaran siapa orang itu? Sepertinya orang itu sangat penting dan berarti bagi John sehingga dia memasang foto besar itu di atas kamarnya."

DEG!

Seketika itu wajah Lucas mendadak sedih. Draco ingin mengucapkan sesuatu namun Lucas langsung menjawab duluan.

"Dia Santino Changretta." Jawab Lucas

"Santino?! Changretta?!" Kaget Draco

"Ya pria paruh baya itu adalah ayahku dan nama kelompak kita yaitu Santino. Berasal dari nama ayahku. Dia pemimpin mafi Sisilia dulu."

"Apa?! Lalu apa yang terjadi dimana dia sekarang?! Pantas saja James pernah bilang kau adalah keturunan mafia sekaligus mantan mafia. Apakah ayahmu mengenal John?"

"Dia dulu adalah murid ayahku sebenarnya bukan murid namun anggota. John dulu adalah mantan agent CIA yang terbaik sekaligus yang paling mematikan saat itu. Kemudian dengan cerita yang panjang John akhirnya menjadi anggota terbaik ayahku. Dialah yang paling dipercaya. Ayahku menganggap John seperti puteranya sendiri. Beberapa saudaraku iri pada John tapi tidak denganku aku tahu ribuan alasan mengapa ayahku menyayanginya dan mempercayainya. Dia seperti kakak tertua bagiku dan saudara saudariku. Untuk seorang kakak dan keluarga dia adalah orang yang sangat baik. Namun sikapnya berubah drastis ketika menjalankan misi ataupun masuk ke dunia gelap. Semua orang di dunia gelap takut pada John. Dia sering dijuluki The Ghost karena dia bisa saja menghilang dan juga tidak bisa dibunuh. Kau tahu itu istilah bukan berarti dia hidup abadi ataupun menghilang seperti hantu sungguhan."

"Baiklah aku mengerti. Lalu apa yang terjadi. Bukannya kau yang seharusnya menjadi pemimpin?"

"Aku tahu. Itulah yang dikatakan semua orang. Tapi aku tak egois. John lebih baik dalam hal memimpin itu adalah salah satu dari dirinya yang tak kumiliki. Ia juga lebih hebat dariku karena itu aku mengerti mengapa ayahku memilihnya tapi aku sama sekali tak iri jika John menjadi kebanggaan besar ayahku."

"Lalu apa yang terjadi dengan ayah serta keluarga mafiamu itu?" Tanya Draco

"Organisasi mafia yang dipegang ayahku tidak terlalu jauh berbeda dari Nostra Santino meskipun ada kekejaman namun juga ada canda dan tawa yang mengisi. Keluargaku semua tewas dikarenakan pengkhianatan dari hampir seluruh orang kepercayaan keluargaku dan ayahku. Kecuali John. Di saat semua mengkhianatinya. Satu satunya orang yang tak mengkhianatinya adalah John. Aku hidup karena berkat John yang menyelamatkanku sekaligus itu perintah terakhir dari ayahku. Sebenarnya John dan aku bersikeras membantunya saat itu tapi karena ayahku tapi karena kalah jumlah dan yakin kalah akhirnya ayahku berpesan pada John jika dia tewas saat itu. John harus berjanji untuk menjagaku dan membuat organisasi mafia baru. Awalnya John menolak dan dengan keras akan membantunya sampai akhir namun ayahku membentaknya dan meminta untuk mengikuti perintahnya untuk terakhir kali. Jadi John pun menurutinya dengan berat hati karena tahu ayahku pasti tewas saat itu. Kemudian dia pun menuruti perkataan ayahku. John membuat organisasi mafia baru dan mengambil yang terbaik diantara mereka. Dia juga membuat organisasi ini sesuai dengan nama ayahku untuk menghormatinya." Jelas Lucas

"Aku tak menyangka akan seperti itu. Aku turut berduka Lucas."

"Tidak apa apa nak. Kejadian itu sudah lama sekali. Usiaku bahkan belum berumur 20 tahun. Saat itu usiaku belasan tahun. Karena itu aku sulit mempercayai orang dan jika beberapa musuh yang memiliki jabatan atau kekuasaan yang menjadi target untuk kubunuh, mereka sering bilang "Tolong jangan bunuh aku! Akan kuberikan apapun yang kau mau! Kekuasaan, uang, mobil mewah, perusahaan besar semuanya akan kuberikan padamu! Tapi tolong jangan bunuh aku!" Pasti aku selalu menjawab "Kau tak akan pernah bisa memberikan apa yang kumau." Itulah yang selalu kujawab. Kau tahu apa yang aku inginkan?" Kata Lucas

"Kau menginginkan keluargamu kembali." Jawab Draco

"Tepat sekali. Mereka tak akan bisa mengembalikan keluargaku yang sudah mati. John juga tak merekrut anggota dari yang terbaik saja. Dia merekrut anggota dari rasa sakit juga. Semua anggota disini punya kepedihan yang mendalam. Semua anggota disini lahir dari rasa sakit. Tak ada anggota yang sempurna dan bahagia yang direkrut John ataupun James." Jawab Lucas

"Aku mengerti." Jawab Draco singkat

***

Charlie yang sedang ingin bertemu Victoria pun mengetuk pintu apartement Victoria namun tak ada jawaban.

"Vic aku tahu kau masih marah padaku. Tapi tolong ijinkan aku mendengar suaramu saja."

Tak ada jawaban

"Vic?"

Tok! Tok! Tok!

Charlie pun tak henti hentunya memanggil Victoria. Tidak biasanya Victoria seperti ini. Semarah apapun Victoria dia pasti menjawab bila Charlie memanggilnya.

Charlie pun membuka pintu apartement milik Victoria. Charlie kaget karena pintunya tak terkunci. Yang mengejutkan lagi bagi Charlie. Ruangan Victoria sangat berantakan beberapa barangnya hancur.

"Berengsek!!! Akan kubunuh bajingan yang berani mengambilnya dariku!!!"


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C42
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen