Tidak ada habisnya...
Itu yang kupikirkan tentang diriku.
Tidak ada habisnya, membunuh orang....
Semenjak pertama kali diriku diterjunkan ke peperangan. Pertama kalinya diriku membunuh seseorang untuk bertahan hidup, diriku tidak ada habisnya membuat orang lain mati.
Menjadi prajurit yang haus darah, atau petualang yang tak kenal menyerah. Menghabisi apa saja yang ada didepannya, jika itu menghalangi langkahnya.
Itukah cara kerja di dunia ini? Kau tidak bisa hidup jika tidak membunuh yang lainnya ? Sangat berbeda dengan duniaku. Dunia ini mengubah juga pandangan diriku.
Setiap harinya orang bisa kehilangan nyawanya dengan mudah. Baik karena penyakit, pertempuran, maupun karena berpetualang. Setiap harinya, pasti ada seseorang yang meninggal di luar sana.
Tidak bisakah aku membuat semuanya lebih baik lagi ?
"Eugene... bukan... Namamu ?"
Pemuda yang terdiam menunduk di bar guild mengangkat wajahnya untuk membalas sapaanku.
"Yang Mulia...."