App herunterladen
73.17% My Possessive Brother / Chapter 60: Bab 60. Amnesia

Kapitel 60: Bab 60. Amnesia

Mungkin ini yang terbaik untuk kita

***

Robecha kembali mengusab air matanya yang kembali mengalir.. putra nya koma, putranya karena suaminya dan putrinya yang masih belum sadar karena ulah mereka, apa yang sebenarnya yang telah dia lewatkan, sampai dia bahkan tidak tahu apa yang dilakukan putra putrinya sampai dia tidak bisa mencegah semua ini..

"sudahlah sayang" Robecha menatap tajam lelaki yang sekarang sedang menenangkannya, kalau saja lelaki ini tidak keras kepala, kalau saja dia membantu putrinya untuk menghentikan lelaki ini, semuanya pasti tidak akan seperti ini

Kalau saja

"dimana cucu-cucuku" Robert segera bangun saat melihat Carla datang dengan tangan kanannya Cristy Benshon yang selalu menemani wanita tua ini.

Carla segera melihat kedalam ruangan di depan mereka, disana Alex dan Lexsa terbaring lemah dalam ruangan yang berbeda

"apa yang kau lakukan hah" Carla langsung memburu Robert dengan pertanyaan nya, disana cucu-cucunya sedang terbaring lemah, yang satu dengan luka di kepala, kaki yang sudah di obati dan wajah penuh lebam, tidak mungkin cucu keras kepalanya itu berkelahi dengan orang lain kalau bukan dengan Robect. Pasti ada sesuatu yang terjadi, dia terlalu pandai untuk ditipu oleh kedua orang ini.

"mereka berpacaran" Carla menghela nafas lelah, tidak ada sedikitpun raut marah di wajahnya.

apa yang harus di sembunyikan lagi, seharusnya Alex bisa menunggu satu tahun lagi, menjaga rahasia ini dengan baik, karena dia tahu Robert tidak akan membiarkan hal ini terjadi.

"apa mama sudah tahu "Robert tertawa sumbang menertawakan kebodohannya, sekarang dia tahu kenapa dia tidak mencium bau busuk ini. Carla juga ikut campur ternyata

"dan mama menutupinya dari kami, apa mama membiarkannya, demi tuhan ma, mereka itu saudara" Robect terus menggeraskan hatinya, terus menyakinkan hatinya kalau ini salah, kalau ini harus di hentikan sekarang juga

" terus mengapa, apa ini cara kamu menghukum mereka, kau tahu bahkan hanya Lexsa yang bisa membuat Alex meninggalkan kebiasaan buruknya. Hanya Lexsa," Carla menatap tajam putranya, apa begini cara Robect menyelesaikan masalahnya.

"dan apa yang kamu lakukan, menyakiti mereka?., kau bahkan tidak bisa menghentikan kegilaan anak mu itu" Carla berucap murka, sudah sejak lama dia menutupi hal ini, sudah sejak lama dia menahan semua kekesalannya. Baru saja dia bernafas tenang saat cucunya itu sudah berubah dan itu karena kemarahan Lexsa. Dan sekarang cucunya itu harus menelan pil pahit kekecewaan karena ulah orang tua mereka..

"demi tuhan ma mereka itu bersaudara, ini salah, aku akan mengirim Alex ke amerika, bukannya dia ingin kuliyah disana, aku akan mengurusnya. "Robert berucap mantap, sambil sesekali matanya menatap kedalam ruangan dimana putranya sedang diperiksa oleh dokter

Carla membuka mulutnya ingin menyela, sebelum pintu ruangan Alex terbuka lebar, disana Dimas sepupu cucunya sedang berdiri menatap sedih kearahnya

"Alex.." Carla menahan nafas, seolah akan ada hal yang lebih buruk lagi yang akan dia dengar

"bagaimana keadaan Alex, Dim" Carla bertanya tak sabaran, dia harus tahu. Dia sudah tahu kalau cucunya itu koma, tapi keadaan cucunya itu semakin memburuk setelah beberapa saat setelah dokter keluar dari ruangannya tadi, sebelum dia tiba disini

"Alex mengalami Amnesia sementara.."

"APA!"

Carla menatap tak percaya seolah hatinya sudah hancur, dia tidak peduli lagi dengan apa yang akan di sampaikan Dimas lagi, yang dia pikikan hanya satu, bagaimana hancurnya dunia kedua cucunya kedepan

"sudah kuputuskan, Alex akan di kiirim ke Amerika, dia akan belajar bisnis disana. Dia tidak akan ingat dengan apa yang terjadi disini dia tidak akan ingat dengan hubungan terlarang ini" Robet kembali melukai hati Robecha dan Carla, kedua wanita yang biasa mengeluarkan kesan angkuh itu kini menatap sedih sekaligus hancur.

"tidak kak, tidak.. Alex tidak boleh pergi" Robecha berucap sedih, dia kembali menangis, menagisi keras kepala suaminya

"ini sudah keputusan ku, Dimas.." Robet menatap dimas di depannya. Dimas menatap penuh tanya dan kecewa kearahnya , dia yang sudah tahu apa masalahnya disini, menurutnya ini adalah hal yang salah kalau pamannya ini mengambil jalan itu

"urus pemindahan Alex, dia akan dirawat di Amerika. Setelah sembuh dia akan langsung kuliyah disana.. aku akan mengurus sisa nya. Besok Alex harus sudah bisa di pindahkan ke amerika" Carla menutup mulutnya tak percaya, cucunya baru saja melewati masa kritis nya dan sekarang cucunya akan dipaksa pindah ke negara orang, dalam keadaan amnesia.

"mama menentang ini Robech, kamu tidak bisa melakukan ini. Alex baru saja melewati masa kritisnya. Apa kamu juga akan menghancurkan kehidupan putri mu, sampai kapan kamu mau menutupi ini dari Alex dia pasti juga akan ingat" Carla mengingatkan

"kalau begitu Alex tidak boleh ingat, dia tidak akan bertemu dengan Lexsa lagi" Carla menatap tak percaya

PLAAKK

Robet menatap Carla menantang, tamparan keras dipipinya semakin membuatnya ingin menentang wanita tua di depannya ini. Keputusannya sudah bulat, dia akan memisahkan kedua anaknya ini, sampai dia yakin putranya tidak akan mengingat lagi hubungan terlarangnya dengan Lexsa

"siapkan semuanya Dimas, atau aku akan melakukannya dengan cara ku sendiri" Robet melangkah menjauh, tidak peduli dengan wanita yang dipaksanya mengikutinya yang sekarang semakin menangis histeris.

"Maafkan Dimas Grandma, tapi memang Dimas harus melakukan ini, atau uncle tidak akan peduli apa Alex kembali kritis lagi." Dimas menunduk sedih, Carla tahu dia sudah kalah, dan sekarang yang bisa dia lakukan hanya berharap semoga kedua cucunya cepat sadar. Dan dia berjanji mereka pasti akan bertemu lagi.

*****(

Carla menantap sedih cucu kesayangannya yang masih terbaring diatas ranjang rumah sakit. Ini sudah hari kedua, dan cucunya ini belum sadar. Dia menatap perih ,apa yang harus dia katakan kalau cucunya bertanya tentang Alex yang sekarang sudah berada di Amerika bersama Robet dan Robecha.

Dia belum siap melihat kehancuran cucunya ini.

"nyonya" Carla menatap tak minat dengan kehadiran sekretaris pribadinya sekaligus tangan kanannya ini.

"apa yang kau bawa" tanya Carla yang tidak ingin membuang-buang waktunya untuk berbasa basi

"Beny kear mulai bergerak, dia juga yang membuat tuan Robect kembali dari perjalan bisnisnya lebih cepat dari jadwal seharusnya" Carla menghela nafas frustasi, mengapa dia lupa dengan hal itu, Robeth tidak akan kembali secepat itu kalau bukan ada sesuatu yang membuatnya harus kembali sebelum semuanya selesai.

"jadi Beny sudah tahu" Carla tersenyum sinis menatap gambar kemestraan cucunya yang dikirim kepada Robet, pantas saja Robet langsung kembali, gambar Lexsa yang sedang di cium mestra oleh Alex sudah menjelaskkan semuanya.

"awasi anak itu, aku merasa suatu yang buruk akan terjadi setelah ini" Carla kembali mengalihkan pandangannya menatap cucunya miris, gadis kecilnya ini selalu menjadi sasaran empuk para musuh bisnis mereka, bahkan dari pertama kali gadis ini lahir.

"Alexsa Wilshon, kamu adalah pewaris william Cloup yang sekarang Grandma pimpin. Kamu adalah pemilik sah dari sekolah yang Grandma kelola sekarang, kamu adalah pemilik asli dari Alona Bortique yang momy mu kelola. Kamu adalah cucuku. Cucu seorang Carla William dan Jonathan Wilshon. , grandma akan menjaga kamu sayang, selalu akan melindungi kamu" Carla menatap miris, dengan semua kekayaan yang diwarisi kepada cucunya ini, dia berada dalam bahaya, padahal dia sudah mencoba untuk tidak terlalu mengekpost kehidupan cucunya ini pada media. Tapi tetap saja.. semua itu tidak bisa dicegahnya

Takdir selalu mempermainkan mereka, membuat mereka selalu berada dalam bahaya, sering kali mereka berusaha menghindar, tapi hanya akan menimbulkan bahaya lain yang akan datang menyambut mereka.

***


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C60
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen