"Alex.." panggil suara dari belakang Lexsa. tubuh Alex menegang, Lexsa ingin melihat siapa wanita yang memanggil kakaknya. tapi tubuhnya masih berada dalam kukungan kuat tangan kakaknya.
" Ck!!. kenapa dia bisa disini.
***
Alex terpaksa membiarkan adiknya melepaskan pelukan hangatnya, membiarkan gadis itu melihat siapa yang sudah lancang mengganggu mereka disini.
Viona berjalan pelan dengan anggunnya kearah Lexsa, Alex berusaha menampilkan senyumnya walaupun akhirnya gagal, Viona wanita yang sudah satu minggu lebih itu menjadi pacarnya, kini tidak lebih dari gadis biasa seperti gadis diluaran sana, membosankan, hanya menyenangkan untuk dipermainkan, tidak ada yang menarik.
"Vio" gumam Lexsa yang terdengar jelas ditelinga Alex yang tepat berada di sampingnya. Lexsa menatap kesal ke wanita anggota cheersleder SMA Laksana itu.
'"jadi benar wanita ini yang berkencan dengan kakakku.dia tak lebih tampaknya seperti jalang lainnya, tak lebih buruk dari si cabe. oo lihat lah pakaian ketatnya itu. memalukan" Lexsa menatap tak suka kearah gadis yang semakin dekat kearah mereka
" seleramu sangat murahan kak" komentar pedas Lexsa meluncur begitu saja. kekesalan dan rasa tak suka jelas terdengar dalam nada suaranya.
" Ck!! dia bukan tipeku, dia tak lebih dari sebuah mainan" balas Alex tak terima disindir oleh adiknya itu. memperjelas dengan tegas status wanita yang semakin dekat dengan mereka itu.
Lexsa menyerinyai senang mendengar komentar kakaknya yang di luar prediksinya.
"sayang, aku tidak menyangka kita bertemu disini" ucap Vio sambil mencium manja pipi Alex dan memeluknya erat membiarkan Alex merasakan dada besarnya menekan tubuh kekasihnya. tapi sayang sekali Alex tak membalas pelukan hangat pacarnya itu yang sebentar lagi pasti sudah menjadi mantannya. karena ulah adiknya pasti.
"jalang!!" ucap Lexsa tak suka melihat pemandangan yang menjijikkan itu di depannya, Alex menyeringai senang, melihat Adiknya yang sudah termakan rasa kesalnya itu.
"Apa lo bilang" ucap Vio tajam tak suka dengan apa yang di dengarnya, Alex menatap penuh minat dengan adegan didepannya. karena Vio tak tahu kalau Lexsa adalah adiknya.
Wanita bodoh.
"wah sepertinyaa ketua Cheers Laksana mempunyai gangguan telinga ya" balas Lexsa sarkastik, seolah menyulut api kemarahan Vio. Lexsa melirik kearah kakaknya, apakah kakaknya itu mau membela pacarnya.
melihat Alex yang hanya diam Acuh tak peduli dengan apa yang akan terjadi pada pacarnya, apabila berhadapan dengannya, Alexsa tersenyum senang, kemudian menatap tajam kearah wanita yang berdiri di samping kakaknya.
sedangkan teman temannya yang lain hanya tersenyum geli, sudah tahu kemana arahnya permainan ini nanti.
"aku tidak menyangka ternyata dia wanita itu" ucap Lexsa sarkastik kemudian melirik ke arah Alex dengan senyum mengejek.
Bella terkikik geli melihat ulah Lexsa yang ingin mengospek pacar kakaknya itu. kejadian yang sudah sering terjadi kalau ada pacar kakaknya yang tidak mengenalnya. walaupun Lexsa tak pilih kasih dalam memilih targetnya. tapi kejadian yang sudah lama tak dilihat itu tentu menarik minat mereka.
Vio menatap nyalang kearah Lexsa penuh kebencian.
"siapa lo hah" Vio bertanya sinis..Lexsa tersenyum miring. tebakan nya benar wanita ini tak kenal siapa dia.
" siapa dia sayang, dia mengganggu kita" tanya Vio manja
Lexsa memasang wajah jijik mendengar panggilan sayang untuk kakaknya
"menyingkir lo darinya" hardik Lexsa tajam sambil bangun dari duduknya dan menarik kasar lengan Vio. Alex memasang ekspresi terkejut, tak menyangka kalau Lexsa akan benar- benar berlaku kasar
"kak.. aku tak suka dia ada disini" ucap Lexsa sambil menatap Alex manja.
"kamu terlalu berlebihan Princess" balas Alex, Lexsa menatap tak suka kearah kakaknya.
" jadi kakak membelanya" tanya Lexsa tak suka ,vio tersenyum senang.
" apapun untukmu Princes, lakukan apa yang kamu mau" balas Alex akhirnya seolah mengikuti alur permainan adiknya, yang memang sangat membantunya untuk putus dari Vio tanpa harus mencari alasan murahan lainnya.
Daniel geleng-geleng kepala melihat tingkah dua bersaudara itu. sangat ajaib. seolah dua-duanya tak ingin ada yang mengambil salah satu diantara mereka. tapi tetap saja dia tidak ingin mengganggu
"sayang" ucap Vio tak percaya " apa maksud semua ini Alex" tanya Vio tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya
"seperti yang lo dengar jal*ng, segera enyah dari hadapan gue sebelum lo gue tendang dari sini" ucap Lexsa tajam sambil tersenyum mengejek.
" gue pacarnya, apa hak lo ngusir gue dari sini" balas Vio tak terima
"pacarnya" ulang Lexsa tajam, sambil merangkul kakaknya sehingga Lexsa kembali bersandar pada bahu Alex, seolah mereka sedang berpelukan ria.
" dengar ini baik baik Vio Adelson.. gue tahu siapa lo, dan jangan pernah lo mencari masalah dengan gue, lo gak pantas untuk kak Alex, dia milik gue, ingat itu baik-baik jalang" ucap Lexsa tajam mengintiminasi.
" lo membuat my Princes kesal Vio" ucap Alex dingin tak peduli dengan Vio yang ingin menangis saat itu juga. mendengar nada sedingin ES dari kekasihnya.
kemana kekasihnya yang hangat. kemana Alex yang menyayanginya
"apa maksud kamu Alex"tanya Vio berusaha menahan tangisnya agar tak tumpah saat itu juga.
" lo gak dengar hah, dia akan lebih milih gue dari pada lo sampai kapanpun itu" balas Lexsa sambil tersenyum senang.
" katakan kalau ini bohong Lex, dia bukan pacar kamu kan" tanya Vio sengungutan
Alex bangkit dari duduknya berdiri di depan Vio dan membelai pipi Vio pelan, Vio tersenyum senang, mengira kalau ternyata Alex masih memilihnya dari pada gadis cantik di belakang Alex yang sedari tadi menatap dingin kearahnya.
Vio mengakui kalau Lexsa memang memiliki tubuh yang indah dan cantik seperti dewi, tatapan penuh intimidasi membuat siapapun takut akan tatapan itu, dingin dan tajam sangat mirip dengan kekasihnya
" sialll!!, gue lebih cantik dari pada lo Lexsa". Vio membatin tak terima, seolah menyangkal apa yg dilihat matanya.
"sayangnya ....iya" balas Alex sambil mengucup singkat pipi kiri Vio, membiar kan gadis itu mencerna perkataannya. seperti di angkat ke langit dan dihempaskan kebumi dengan kasarnya, seperti itulah yang dirasa oleh Vio sekarang.
Plakk
Vio menatap nyalang tangannya yang seolah menggantung di udara, niat ingin menampar Alex tapi sayangnya gerakan tangan Lexsa lebih cepat menyapu pipi mulusnya.
"lelaki yang memukul wajah wanita itu pengecut, tapi wanita boleh menampar sesamanya, apalagi pengganggu yang ingin menyakiti miliknya" ucap Lexsa tajam, tatapan mata penuh kebencian dan intiminasi tidak bisa dilepas dari Lexsa seolah belum cukup membuat Vio shok dengan tamparan keras darinya tadi, Lexsa langsung merangkul lengan Alex manja. dia ingin memanas-manasi nya lagi dengan perasaan cemburu.
"hubungan kita berakhir, kau salah memilih lawan Vio." balas Alex tajam sambil menahan tangan Vio yang hendak menampar Lexsa balik
" aku pasti akan mendapatkan kamu kembali Alex dan menyingkirkan jal*ng ini dari sampingmu" ucap Vio sebelum akhirnya beranjak pergi dari sana
menyisakan tatapan geli, marah, heran dan tabjup disana.
"wah wah, gue gak nyangka lo sekejam itu Lexsa" ucap Daniel heran dengan adik sahabatnya yang akan berubah sangat kejam apabila bertemu dengan pacar kakaknya yang mengganggu pandangannya sekaligus dia tak suka.
"wanita itu sangat mengganggu kan Daniel" balas Lexsa lembut, kembali kedirinya semula
mereka menatap heran perubahan drastis sikap Lexsa itu.
" hy apa kalian sekarang jadian" tanya Lexsa. setelah melihat bagaimana tingkah Monica dan Xarly yang tak seperti biasanya.
' tentu saja" balas Xarly semangat, sedangkan Monika menunduk malu dengan wajah memerah sempurna.
" selamat untuk pasangan baru" ucap Lexsa senang.
"jangan lupa pajak jadiannya" lanjut Lexsa lagi. Xarly menatap bingung sedangkan Monika menepuk jidatnya frustasi mendengar ucapan Lexsa itu.
" jadi hari ini kalian traktir kami sepuasnya" lanjut Lexsa di ikuti sorakan setuju dan senang dari semuanya.
Xarly menatap frustasi ke meja yang berisi semua makanan mereka yang pasti akan menguras semua isi dompetnya itu. mereka pasti akan menambah pesanan mereka lagi. Xarly menunduk pastrah seolah tak bisa mengelak.
" sabar ya sayang" ucap Monic menenangkan kekasih barunya. yang nampak sangat shok itu.
" pelayan" panggil Salsa semangat.
Xarly menatap kesal kearah teman temannya yang sudah menambah pesanan mereka.
mereka tampak seperti orang kelaparan.
***
Vio Prof:
menyebalkan!!.
siapa wanita itu, beraninya dia merebut Alex dariku. beraninya dia menmparku. siapa dia sebenarnya.
aku pasti akan merebut Alex darinya. menyebalkan, aku pasti akan membalasnya. pasti.