Senior High School itu tampak begitu ramai pagi ini, semua siswa baru sudah banyak yang
berdatangan, beberapa dari mereka ada yang mulai berkumpul di lapangan sekolah sebagian
lainnya masih terlihat di daerah parkiran sedang berlari-lari kecil ikut bergabung dengan yang
lainnya di tengah lapangan bola yang sudah di sulap menjadi tempat orientasi siswa baru
dilaksanakan.
Tidak jauh dari tempat para siswa baru berada, di bawah pohon rindang di dekat parkiran
sekolah dengan dua bangku panjang dan tiga kursi plastik yang sengaja di bawa kesana,
beberapa siswa dan siswi dengan penampilan yang begitu berbeda dari para siswa baru,
duduk tenang sedang membicarakan sesuatu dengan serius, seolah mereka sedang rapat
penting saja dan tidak ingin di ganggu sampai akhirnya kedatangan sebuah mobil mewah
yang sangat mereka kenali memasuki area parkiran dan memarkirkannya di tempat yang
tidak begitu jauh dari posisi mereka. membuat mereka bisa melihat dengan jelas saat seorang
lelaki akhirnya turun dari mobil mewah tersebut, di ikuti seorang gadis cantik yang
mempunyai pahatan wajah yang hampir sama dengan sang pria. sungguh pasangan yang
serasi bukan.
" hy " sapa Alex saat tiba di depan mereka, tentu dari jauh dia sudah melihat para sahabatnya
disana berkumpul dengan beberapa senior lainnya, dan melihat kearahnya seolah dia adalah
alien saja.
"lah lo telat Bro. kita lagi bahas rencana yang keren ni." jelas seseorang lelaki setelah
memberikan tos ala pria pada Alex.
" rencana apa Xarly?” Tanya Alex sambil mengambil tempat di samping Xarlly itu, tidak
peduli dengan beberapa siswi diantara mereka yang masih saja menatapnya penuh minat. Dia
lebih fokus menarik Alexsa kesampingnya walaupun dia sadar, kehadiran adiknya menyedot
banyak perhatian.
Menyebalkan!
Dia yakin setelah ini dia harus lebih ektra menjaga Alexsa dari para siswa yang sedari tadi
menatap Alexsa penuh minat.
"em, “ Alexsa berdehem pelan, menarik perhatian kakaknya namun ternyata malah menarik
perhatian semua yang ada disana yang memang sedari tadi sudah fokus dengannya. “ aku ke
sana dulu ya. " Lanjut Alexsa sambil tersenyum sinis kearah siswi-siswi satu angkatan
dengan kakaknya yang sedari tadi menatapnya sinis, seolah dia adalah cewek paling
menjijikan sedunia.
"ya sudah pergi sana anak baru, Alex lo usir dong, tu cewek. " balas seorang gadis sambil
mendekat kearah Alex dan mulai bergelayut manja di lengan nya, membuat Alexsa semakin
menatap sinis seorang kakak kelas yang dengan terang-terangan menunjukkan rasa tidak suka
padanya.
‘Karin’
Alexsa tersenyum sinis, menatap remeh setelah tahu siapa nama wanita itu dari bad nama
yang siswi itu kenakan, tapi warna rambut yang begitu mencolok yang gadis itu kenakan
benar-benar membuatnya sakit mata dadakan.
‘merah eh’
Tapi lebih dari apapun, apa tangan wanita itu tidak bisa lepas lagi dari lengan kakaknya. Dia
benar-benar benci melihat itu semua
"dasar nenek sihir. berani nya kau mengusirku. awas saja. kau pikir siapa cowok yang
sedang coba kau rayu itu, jalang".
Lexsa mendelik tak suka kearah Karin, mengetahui ketidak senangan Alexsa karena ulah
wanita disampingnya, Alex melepas paksa lengan yang memeluknya erat. Kemudian
mendekat kearah Alexsa dan membisikkan sesuatu pada adiknya itu tidak peduli Karin yang
sudah melayangkan protesnya.
" jangan buat yang aneh-aneh, jangan menghajar para seniormu nanti Princes. kalau kamu
marah. " bisik Alex sambil tersenyum jahil kearah Lexsa, Lexsa tersenyum manis sedetik
kemudian Alexsa langsung menampilkan evil face nya yang sukses membuat Alex sadar
Alexsa tidak akan patuh. tidak peduli posisi mereka sekarang yang berhasil membuatnya
mendapatkan tatapan tidak suka sekaligus cemburu dari para siswi yang sejak awal
kedatangannya memang sudah tidak menyukainya.
Cemburu eh. apa kalian cemburu karena posisi kami yang terlalu dekat hahaha.
Alexsa tersenyum sinis, kemudian memberikan seringai khasnya pada para senior di
belakang Alex, dan kemudian pergi meninggalkan mereka, tidak peduli beberapa dari
mereka yangg sudah siap menghajarnya saat itu juga
“siapa bilang aku tidak akan menghajar mereka. kalau berani membuatku Marah. apalagi
nenek sihir itu. akan ku pastikan dia tak akan bisa mendekati kakakku lagi, awas kau Karin."
Alexsa menggerutu kesal dan sesekali mengumpat kasar di sepanjang perjalanannya menuju
tempat berkumpulnya para siswa baru yang akan siap di ospek, di hari terakhir orientasi ini.
"wau, seperti lautan manusia. kerennn " ucapnya kagum, menatap lapangan yang di dominasi
siswa-siswi baru yang berpakaian hitam putih, memakai topi koboy dan aksesoris koboy
lainnya. Ah jangan lupa dengan sneakers itu. untung bukan sepatu koboy yang mereka
kenakan sekarang. bayangkan betapa anehnya mereka kalau harus memakai sepatu koboy.
Sedangkan mereka memakai rok hitam yang panjangnya satu jengkal di atas lutut.
untung sekolah ini masih waras.
" LEXSA. " teriak seorang gadis yang sukses membuat Alexsa tersentak kaget dengan suara
yang sangat dia kenal dan kehadiran seorag gadis cantik yang sedang berlari kearahnya
diikuti tiga gadis lainnya di belakang.
"kalian.” ucap Alexsa, saat mengenal ke empat gadis yang mendekatinya. Feby Afrianda,
Salsabella Putridiningrat, Monalisa Depatra atau Salsa dan Monika Kristia Monando ke
empat sahabatnya sejak Taman Kanak-kanak.
"hy aku pikir kita tidak akan satu sekolah. " Monika berucap cepat, matanya masih tidak
percaya melihat Alexsa disini setelah dua hari lalu tidak datang.
" apalagi kamu Lexsa. kamu bahkan tidak memberi tahukan kita -kita kemana kamu akan
masuk setelah lulus SMP." lanjut Feby sambil melipat kedua tangannya di dada tanda kesal,
walaupun nyatanya dia bahkan baru hari ini ikut berpatisipasi dalam orientasi siswa baru ini.
Tapi tetap saja dia dengan semangat ikut menyudutkan Lexsa sekarang.
" ya, i am sorry guys. aku tidak bermaksud merahasiakan atau apa lah itu, aku hanya galau
saja waktu itu, bukankah itu wajar guys. " balas Alexsa membela diri, disudutkan seperti ini
tentu saja sudah dia perkirakan. Salahnya memang yang tidak memberitahukan para
sahabatnya ke sekolah mana dia akan masuk, padahal keempat sahabatnya sudah dari jauh-
jauh hari memberitahukannya.
"ya_ "
sanggahan dari Bella terpotong begitu saja saat mereka mendengar seseorang berbicara di
mikrofon.
baiklah semua anak -anak baru, berkumpul di lapangan sekarang!!
" thank sudah menyelamatkan ku. dari introgasi teman-teman ku ini Tuhan. " syukur Lexsa
dalam hati.
Sebelum akhirnya mereka mulai berjalan merapat ke arah lapangan dan bergabung dengan
anak- anak baru lainnya.
" hy bukan kah itu kak Alex. " bisik Feby.
" wah satu sekolah lagi dong. hihi.. " tambah Monika tidak jelas.
" wah bisa PDKT sama Kak Reno, ni " ucap Bella yang sukses membuat mereka menatap
Bella sinis, gadis itu sejak zaman SMP hanya Reno saja yang gadis itu pikirkan.
“Dasar centil " umpat Lexsa yang tentunya dalam hati,
mana mungkin langsung dia ucapkan. dia masih sayang nyawa kali. hahahahahaha.
Centil
***
Setelah beberapa saat berlalu dengan pidato tidak penting dan juga pembagian kelompok baru
yang tidak terlalu Alexsa dan teman-temannya perhatikan, toh Alex sudah mengatur
semuanya menempatkan kelima gadis itu dalam satu kelompok adalah pilihan yang paling
tepat sekarang. Sampai akhirnya disinilah mereka dengan para Senior yang mulai menjajah
mereka. rasanya sungguh menyebalkan mendengarkan teriakan mereka.
“ooi cepat, kalian benar-benar kayak siput ya, lambat " teriak salah satu senior yang jelas
sangat dikenal Alexsa namamya Reno, sahabat Alex. Iseng mengintip bagaimana reaksi
Bella, tapi sayangnya respon yang gadis itu berikan benar-benar membuatnya semakin kesal.
Bukannya marah karena diteriaki Reno, Bella malah menatap lelaki itu penuh binar-binar
Cinta.
Dasar STRESS!
" CEPAT OII" teriak yang lainnya yang sukses membuat Alexsa terkejut, tapi mengetahui
ada Alex disana malah semakin membuat Alexsa kesal. Alex meneriakinya.
oo what kak Alex juga ikut-ikutan meneriaki kami, dan yang diteriakinya itu kelompok ku.
KAK ALEX GILA. AWAS LO YA.
"merangkak lebih cepat lagi. " dan kali ini nenek sihir itu pun ikut-ikutan berteriak pada
mereka, sepertinya mengetahui keberadaan Alexsa ada disana malah membuat Karin semakin
semangat menindas anggota kelompoknya.
Kalian mau tahu apa yang mereka lakukan sekarang?
Alexsa, Feby, Monika, Bella, Gion, Anna, Chellsy, Vino, Bastian, Roky. Mereka bersepuluh
malah disuruh merangkak mengelilingi pohong sialan ini. Hanya karena Vino yang tidak
menggenakan kalung ala koboy, mereka harus dihukum sesadis ini, sebenarnyya tidak
masalah kalau hanya mengelilingi pohon saja. tapi ini, yang Oh My Godnya banget ini pohon
gedek banget, tidak masalah kalau gedeknya keatas. terserah deh mau ngalahin
menara effely sekalipun. tapi ini masalahnya gedeknya tu kesamping. udah akarnya panjang
amat lagi. gara-gara itu akar pohon kepanjangan mereka harus mutar ini pohong ngikut ujung
akar yang paling panjang.
“sialan ni pohon. gue tebang juga lo. “Umpat Alexsa lagi, entah sudah keberapa kali pagi ini
Alexsa mengumpat, dia sudah tidak ingin menghitungnya lagi.
" hy Tomat busuk, ngapain lo diam disitu. cepat muter ni pohon! lo udah ketinggalan satu
putaran. sekarang hukuman lo gue tambah 2 putaran lagi, CEPATT!. " teriak si nenek sihir
tepat ditelinga Alexsa, yang sukses membuat Alexsa ingin menjambak rambut merah Karin
saat itu juga dan kekesalannya semakin bertambah saat melihat Alex yang hanya senyum-
senyum tidak jelas kearahnya seolah mengejeknya saja.
“dasar Alex gila, awas lo entar ya”
"eh masih diam ni tomat busuk, malah ngelotot lagi kearah gue.. Bangun lo.. " teriak karin
lagi, Alexsa tersentak kaget entah sudah keberapa kalinya ini. Dia benar-benar kesal
sekarang, tapi sayangnya dia masih menikmati hukuman ini. Tidak masalah bukan, tunggu
sebentar lagi!
"oo jadi lo membangkang gitu, Skot jam lo sekarang. 20 kali " perintahnya lagi, dan kali ini
masih dengan intonasi suara yang sama. Yang membuat Alexsa semakin ingin membuat
Karin menjerit-jerit sampai pita suara gadis itu putus, kalau bisa.
Masih mencoba patuh, Alexsa mengikuti permintaan bodohnya itu. dan mulai melompat
seperti kodok gak jelas, dan mulai menghitung_
1
2
3
...
..
10
"lebih cepat oi. kalau lo jatuh sebelum angka 20, gue lipat gandakan hukuman lo, Paham!. "
ucapnya lagi sambil tertawa girang. bersama beberapa senior cewek yang ikut andil dalam hal
menghukumnya, sedangkan anggota kelompok Alexsa yang lain masih saja mengitari pohon
ini dengan bodohnya.
Dan para sahabatnya, sepertinya mereka terlalu patuh hari ini. padahal hukuman ini tidak ada
artinya untuk mereka, yang ada hanya akan membuat mereka lelah saja.
" ini cewek yang datang bareng Alex tadi kan" tanya salah satu dari mereka sambil berbisik,
tapi sayangnya malah terdengar sangat jelas ditelinga Alexsa, dan dia yakin itu bukan suara
Karin.
"iya ini dia. " jawab Karin sambil tertawa girang, melihat gadis yang berani mendekati Alex.
tidak bisa berbuat apa-apa sekarang.
" berani sekali dia datang bareng Alex, satu mobil lagi. dasar anak baru gak tahu diri. baru
masuk saja udah bikin ulah apa lagi nanti, bisa-bisa dia ngerebut Alex dari lo Karin. " balas
yang lainnya. sambil sengaja menyenggol Alexsa sampai terjatuh diacara loncat kodoknya.
" hy, Apa-apaan ini. Cepat bangun. Beraninya lo duduk sebelum hukuman lo selesai. " Teriak
Karin lagi, Alexsa benar-benar berharap sekarang pita suara Karin rusak.
“ok cukup, kesabaran gue sudah habis. ni nenek sihir tidak tahu sedang berhadapan dengan
siapa. ".
Alexsa menatap sinis wanita didepannya, sudah sangat muak dengan semua yang terjadi
sejak tadi dia sudah tidak sabar memberi pelajaran pada wanita ini. Kesal tentu saja, Alexsa
segera bangun dan menatap tajam Karin dan para senior yang sejak tadi menindasnya.
"Oo. berani melawan ternyata " balasnya tak suka, beberapa senior yang sedang menghukum
teman-temannya ataupun junior lainnya. menghentikan aktifitas mereka dan melihat ke arah
Alexsa dan Karin. saat mendengar teriakan Karin yang sukses membuat mereka menjadi
pusat perhatian.
Alexsa semakin menatap Karin menantang. Siapa yang takut, Alexsa tidak peduli lagi, Alex
tidak akan memarahinya kalaupun dia membuat salah satu senior disini terluka, karena sejak
awal dia memang tidak ingin menghadiri acara orientasi yang disiapkan sekolahnya.
" cepat lo Skot Jam lagi 40 kali! atau kalau enggak. gue pastiin lo gak akan pulang dengan
selamat" lanjutnya mengancam. Siapa sebenarnya yang wanita ini coba ancam, Karin pasti
tidak mengenal siapa dia. tidak heran memang, dia memang tidak terlalu di ekpost oleh media
berbeda dengan sahabat-sahabatnya yang lain.
kau lah yang tidak akan selamat.
Alexsa semakin mendelik tak suka kearah Karin sehingga membuat Karin semakin geram
dengannya. Merasa diremehkan, Karin semakin kesal sampai akhirnya tangannya mulai
terangkat di udara membuat Alexsa semakin tersenyum menantang kearahnya tentu saja
Alexsa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
" sialan kau tomat busuk, Beraninya kau menantangku. " teriaknya nyaring di ikuti tangannya
yang melayang mendekat kearah Alexsa.
Ah, cukup sudah, Alexsa mengusab telinganya pelan sedikit terasa nyeri mendengar Karin
terus berteriak kearahnya sejak tadi. Dan panggilan itu, Ck! Alexsa benar-benar
membencinya padahal namanya di ospek ini adalah tomat dan itu Alex yang memberikannya
sesuai dengan buah kesukaan lelaki itu.
1 detik
2 detik
tangan itu makin mendekat kearahnya. Dan Alex yang mulai bangkit dari duduk tenangnya
dan setengah berlari kearah mereka. tapi tidak mungkin sempat, kalau menunggu dia sampai
Alexsa pasti akan keburu ditampar. Terlalu malas melihat respon kakaknya yang terlalu
lambat saat ini, Alexsa mendengus jengkel.
"KAU". Teriak Karin tak percaya saat Alexsa menangkap tangan nya diudara dengan mudah.
" beraninya kau". Dia yakin dia ingin pita suara Karin putus sekarang juga, teriakan gadis ini
benar-benar mengganggu. Tapi lebih dari apapun dia benar-benar kesal sekarang.
aku sudah tak peduli.
" siapa yang kau panggil tomat busuk hah. siapa yang berani kau hukum Hah.. " Alexsa
mendorong pundak Karin keras, sambil menatapnya tajam.
" kau anak baru. " Alexsa menatap tajam kearah beberapa senior cewek yang mendelik marah
padanya dan henda membantu Karin sebelum dihadang oleh teman-temannya. dan kemudian
melanjutkan aksinya lagi saat melihat Karin ingin menamparnya lagi. Wanita ini pasti sangat
kesal karena dia yang berhasil menahan kelancangan tangan wanita ini tadi.
Plakk
“kau__”
Tapi sayangnya tangannya jauh lebih cepat.
Alexsa tersenyum sinis, melihat bagaimana wajah Karin yang mulai memerah menahan
emosi wanita itu yang membuncah dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
"kau salah memilih lawan, aku sudah cukup bersabar dari tadi. mendengar lo terus berteriak
bagai orang gila, sekali lagi kau coba nampar gue. gue pastiin lo gak akan
selamat Bitch.." balas Alexsa sinis, kemudian beralih menatap tajam kearah beberapa senior
lainnya yang menatap marah kearahnya dan juga teman-temannya.
" Princess, kamu baik- baik saja kan" Telat.
Alexsa menatap sinis lelaki yang berstatus saudaranya itu, yang baru saja tiba di depannya.
Kemana saja lelaki itu saat melihat adiknya di tindas.
" hn" balas Alexsa singkat. Alex menghela nafas panjang, dia terlalu khawatir tadi dan dia
malah bergerak terlalu lambat. Seharusnya dia bisa tiba lebih cepat dari ini dan sekarang
Alexsa marah padanya.
" sudah ku bilang kalian jangan berlebihan. dimana harga diri kalian selaku senior. " hardik
Alex kepada ke empat senior cewek tadi dan juga Karin, Alexsa tersenyum senang. Tapi saat
sadar dia sedang marah disini, kembali ekpresi marah itu dia tampilkan.
" dia yang keterlaluan Alex" bela mereka " bahkan dia berani menampar Karin. " dan mereka
mulai mendramatisir keadaan.
" bahkan junior ini sampai menampar kalian. atau hanya kamu Karin. " balas Alex seolah
khawatir, dan itu sukses membuat mereka senang. mereka tidak tahu situasi ternyata, sampai
Alex menatap mereka tajam tak ada belas kasihan lagi yang netra sekelam itu pancarkan
mereka masih bisa tersenyum senang seolah Alex berada di pihak mereka saja.
." bahkan dia bisa membuat kalian sekarat di rumah sakit sekarang.. " lanjut Alex dingin,
Yang sukses membuat mereka langsung pucat. saat tahu disini Alex mulai marah. Melihat itu
Alexsa tersenyum sinis, lihatlah apa yang bisa dia lakukan sekarang.
" kamu datang terlalu cepat My Prince. padahal aku masih ingin menamparnya lagi. " Alexsa
berucap manja sambil memanggil Alex dengan panggilan yang sukses membuat mereka
menatap kearahnya sinis, mereka pasti salah sangka lagi. Namun siapa yang peduli, yang
pasti sekarang dia puas membuat mereka sadar akan posisi.
Alex menghela nafas pelan, mencoba mengatur emosinya jangan sampai dia melepasnya ke
Alexsa.
" kamu selalu saja keras kepala Princess " balas Alex sambil mengusap rambut Alexsa
lembut. Alexsa tersenyum manis, memberitahukan pada Alex bahwa keputusan lelaki itu
yang memaksanya ikut pagi ini adalah sebuah kesalahan. Dan lihatlah akibatnya sekarang,
dia marah dan para senior itu yang telah membuatnya marah mendapat balasan dari Alex.
Mereka pasti berpikir bahwa Alex membela mereka tadi, mereka benar-benar tidak sadar diri
sama sekali.
kalian tidak pantas untuk kak Alex.. Bitch.
Alexsa tersenyum senang, kali ini pun dia kembali menang. perhatian Alex memang hanya
untuknya, salah mereka yang terlalu berharap. Berpikir pantas untuk berada disamping
kakaknya sampai kehadirannya hari ini membuat mereka malah merasa seolah dia hendak
merebut Alex yang sejak awal memang miliknya. Masih dengan senyum kemenangan Alexsa
mengikuti Alex menjauh dari mereka dan duduk di tempat Alex duduk tadi, sebelum dia
membuat masalah. Bahkan dari jarak sejauh ini dia masih bisa mendengar luapan amarah
yang mereka tujukan untuknya.
" awas saja kau. gue pasti akan merebut Alex dari lo. dan lo akan menyesal karena udah
berani nampar gue, anak baru sialan. " geram karin yang tentu saja Alexsa tahu gadis
berambut merah itu sangat marah padanya, namun siapa yang peduli tentang itu. Alexsa tidak
peduli.
kita tunggu saja tanggal mainnya. aku tidak takut nenek sihir.. hahaha