Kedua sosok itu berada di kereta kuda yang sama. Kuda yang dikendarai oleh Putri Li sebelumnya menghilang entah kemana.
"Aku jadi tidak sabar untuk sampai di kerajaan, Kakak," gumam Putri Li kembali setelah diam beberapa menit.
"Sebegitu sukanyakah Putri pada pria itu? Padahal masih banyak pangeran yang belum memiliki istri dan bisa menjadikanmu istri utamanya, atau bahkan Ratu selanjutnya di kerajaan mereka," balas Pangeran Shen Zue masih berusaha membujuk adik perempuannya.
"Tidak, tidak, Kakak. Aku hanya ingin pria itu. Bukan yang lain," ujar Putri Li tetap teguh pada pendiriannya.
"Kenapa Kakak selalu mengatakan untuk bersama pria lain saja? Apakah Kakak tidak menyukai jika aku menjadi istri pria itu?"
"Bukannya aku tidak suka, Putri. Hanya saja, aku tidak mau nanti kamu terluka. Dia bukan manusia, Ingat?"