"Baiklah, aku akan memberikan saham sebesar 1% dan pembagian keuntungan tahunan ke tabunganmu. Tetapi kamu tidak bisa menggunakan 1% saham itu membuat keputusan, semua keputusannya berada di tanganku dalam hal manajemen. Kalau kamu setuju, kita bisa berjabat tangan," kata Irfan.
"Aku setuju. Terima kasih!" Markus langsung setuju tanpa keraguan sedikit pun. "Aku tidak bisa memberikan hidup yang baik untuk Lili. Dan setelah ia menikah, aku tidak mau ia tetap susah karena aku. Aku berharap hubungan kita sebagai saudara tidak terpengaruh karena masalah ini."
"Baiklah. Lili, jangan salahkan aku. Saat kamu pulang nanti, aku akan menunjukkan makan kakekmu. Sebenarnya, ayahku juga meninggalkan pesan terakhir sebelum ia meninggal. Aku tidak keberatan menunjukkan videonya kepadamu." Irfan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah video pada Lili.