Cinta serasa mendengarkan Lili sedang menceritakan mengenai orang lain. Padahal sebenarnya orang-orang di dalam cerita itu adalah kakeknya, orang tuanya dan dirinya sendiri.
"Aku tidak ingat sama sekali. Kalau memang benar ayah melakukan itu, ia telah melakukan kejahatan. Aku juga ingin mengingat masa laluku. Apakah kakek menyukaiku?" tanya Cinta.
Lili mengangguk, "Walaupun kamu tidak pandai dalam hal pendidikan, mulutmu sangat manis dan mudah membuat orang tua senang. Kakekmu sering bilang bahwa kamu pandai dalam segala hal, hanya tidak suka belajar."
Aksa menghapus air mata dari wajah Lili dengan lembut. Sesekali, ia akan mencium puncak kepalanya, berusaha untuk menenangkan perasaannya.
"Livia pandai dalam segala hal. Ia hanya tidak suka belajar," seorang pria tua duduk di kursi goyang. Ia mengatakannya sambil tertawa dengan renyah.