Diana melihat saat Galih dan Indah masuk ke dalam ruang operasi bersama-sama. Ia banyak berpikir saat duduk di depan ruang operasi, sambil menantikan Indah keluar dari sana.
Walaupun pernikahannya dengan Deny tidak bahagia, ia tidak pernah menyesali keputusannya. Takdir telah mempertemukannya dengan Anya, putrinya yang sangat ia cintai.
Kalau dulu ia memilih Galih, tidak akan ada Anya di dunia ini.
Diana merasa bahwa Anya jauh lebih berharga dibandingkan segalanya. Sehingga, kalau ia diberi kesempatan kedua, ia akan mengulang cerita yang sama.
Tidak apa-apa ia menikahi pria yang salah. Tidak apa-apa kehidupan pernikahannya tidak bahagia. Asalkan ia tetap bisa menjadi ibu Anya.
Baginya, kebahagiaan terbesar di dalam hidup ini adalah memiliki putri yang juga mencintainya, sama seperti ia mencintai putrinya.
Selama operasi berlangsung, Galih tetap berada di sisi Indah, menemaninya dan memberinya kekuatan. Sementara itu, Diana duduk di depan ruang operasi, menanti dengan sabar.