"Maafkan aku karena telah mengubah hasil tes DNA yang kalian lakukan. Anya sangat sensitif mengenai keluarga. Aku tidak mau kalau Anya mendonorkan livernya. Saat itu ia sudah hamil dan aku tidak mau ia merelakan anak di dalam kandungannya. Tolong pahami kondisiku," Aiden meminta maaf pada Galih dengan tulus.
Meskipun ia adalah suami Anya, sebenarnya ia tidak berhak untuk mengubah hasil tes DNA Anya tanpa sepengetahuan siapa pun. Tetapi pada saat itu, Aiden takut …
Ia takut Anya akan melakukan sesuatu yang bisa menyakiti dirinya sendiri …
Ia takut kehilangan Anya …
Ia takut kehilangan anak mereka ...
"Aku paham. Kalau aku tahu saat itu Anya sedang hamil, meski ia bukan anakku sekali pun, aku tidak akan membiarkan ia mendonorkan livernya," Galih sama sekali tidak terlihat marah meski Aiden sudah melakukan sesuatu yang lancang.
Bagaimana pun juga, Aiden melakukan semua itu karena memikirkan kondisi Anya, bukan karena keegoisannya yang tidak berdasar.