"Mengapa kamu berpikir seperti itu?" tanya Aiden dengan lembut.
"Ibuku tidak pernah mengkhianati ayahku. Kalau aku bukan putri ayahku, maka aku juga bukan putri ibuku. Lalu siapa sebenarnya aku?" air mata mengalir di wajah Anya.
Aiden tidak tahu bagaimana harus menghibur Anya. Diana bersikeras mengatakan bahwa Anya adalah putri Deny. Kalau memang yang ia katakan itu benar, berarti Anya mungkin tidak memiliki hubungan darah dengan Deny maupun Diana.
Ia memeluk tubuh Anya dengan lembut dan berkata dengan sabar. "Kita bisa mengetahui semuanya setelah memastikannya. Setelah hasilnya keluar, mungkin kamu akan tahu mengapa ibumu jatuh koma lagi."
"Aku sudah tidak punya siapa pun. Kalau ibuku ternyata bukan ibuku, aku akan …"'
"Kamu masih punya aku," Aiden menundukkan kepalanya untuk mengecup puncak kepala Anya, kemudian kelopak matanya dan air matanya. "Jangan menangis. Aku akan selalu ada di sampingmu."