"Siapa yang menjebakmu? Kamu yang tidak tahu malu, berani menggoda Aiden hanya untuk membalas dendam padaku. Kamu memang pantas untuk dibuang. Wanita yang bisa menjual apa pun untuk uang …"
Natali tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Anya telah menghampirinya dan menampar wajahnya dengan keras.
"Ah! Beraninya kamu memukulku! Jangan pikir aku akan tinggal diam!" Natali berteriak dengan keras dan ingin mencakar wajah Anya, berharap bisa melukai wajahnya.
Anya menghindar dan mundur. Bibirnya menyunggingkan senyum sinis, "Natali, kalau kamu tidak ingin Raka tahu yang sesungguhnya, lebih baik kamu diam dan keluar dari rumah ini bersama dengan ibumu yang kejam itu. Kalau tidak, jangan salahkan aku kalau aku memberitahu semua tindakanmu pada Raka. kamu tahu hubunganku dengan Raka. Aku tidak mau terlibat dalam hubungan kalian sehingga aku tidak memberitahu apa pun padanya. Tetapi sekarang …"