"Cium aku dulu. Setelah itu aku akan memberitahumu," kata Aiden sambil memejamkan matanya.
Anya berpikir sejenak saat mendengar kata-kata Aiden. Kemudian, ia langsung mengulurkan tangannya untuk memeluk leher Aiden dan hendak mencium pipinya. Namun, siapa sangka saat bibir Anya mau mendarat di pipi Aiden, tiba-tiba saja Aiden menoleh.
Ciumannya jatuh tepat di bibir Aiden. Aiden bisa merasakan bibir yang lembut mengulum bibirnya. Ia bisa merasakan jantungnya berdegup semakin kencang.
Melihat wanita yang berada di hadapannya itu, ia tidak bisa menahan dirinya untuk memeluk pinggangnya dengan erat dan mendekatkan tubuh mereka.
"Dasar curang!" gumam Anya dengan kesal di sela-sela ciumannya.
Aiden tidak memedulikannya. Ia memeluk Anya dan memperdalam ciumannya hingga Anya kehabisan napas. Setelah itu, ia baru melepaskan Anya dengan enggan.
Bibirnya menyunggingkan senyum tipis meski ia merasa tidak puas dengan ciuman mereka. Ia butuh lebih dari itu!