Setelah mengunyah ikan itu beberapa saat, tekstur ikan itu sudah mirip bubur. Kemudian Hannah membuka mulut Randika dengan kedua tangannya dan perlahan menyuapinya dengan mulutnya!
Ketika bibir Hannah bertemu dengan bibirnya lagi, kesadaran Randika seperti kembali sedia kala. Ketika dia disuapi air oleh Hannah sebelumnya, bibirnya itu belum bisa bergerak. Hampir secara bersamaan ketika Hannah menyuapinya bubur ikan ini, bibir Randika dapat merasakan lembutnya bibir Hannah.
Enak sekali!
Kesadaran Randika yang seperti keluar masuk itu bisa merasakan kehangatan hati Hannah, dia tahu apa yang sedang dilakukan adik iparnya itu sekarang.
Benar-benar adik yang merepotkan.
Hati Randika terasa hangat, tetapi secara tidak sadar, lidah Randika mulai mengunci lidah Hannah. Bibir lembut Hannah ini membuat Randika tidak ingin terlepas darinya. Meskipun bibirnya tidak jauh berbeda dengan Inggrid, bibir Hannah lebih fleksibel.