Fokus Randika benar-benar terletak pada Hannah dan Inggrid yang tertangkap, dia tidak menyadari serangan yang datang dari belakang! Dalam sekejap, dia menerima 2 pukulan tepat di belakang kepalanya.
Seluruh tubuh Randika tersungkur ke tanah. Setelah berusaha berdiri, Randika menyadari Ivan yang sedang menatapnya sambil tersenyum lebar.
"Menyerahlah dan matilah atau aku akan membunuh mereka berdua." Ivan tidak main-main.
"Kak, larilah dan tidak usah pedulikan kami." Hannah tidak rela melihat kakak iparnya itu tersakiti. Ini juga merupakan salahnya dan kakaknya karena tidak segera kabur meskipun jumlah yang mengawasi mereka sudah sedikit.
Randika sudah mulai gila, kekuatan misteriusnya itu tiap detiknya ingin mengambil alih kesadarannya. Sambil menampar tanah, Randika berdiri dan menatap tajam ke arah Ivan sambil terus mempertahankan kesadarannya.