App herunterladen
87.6% Chaos Devourer / Chapter 219: Chapter 219

Kapitel 219: Chapter 219

 Beberapa hari berlalu dan hari eksekusi pemimpin kota sebelumnya serta seluruh orang yang menyalahgunakan kekuasaannya telah tiba. Setelah membuat array teleportasi, Mu Feng hanya berdiam di dalam ruangannya saja untuk bermeditasi sambil menunggu hari eksekusi tiba.

 

"Tuan, hari ini adalah hari eksekusi seluruh sampah itu, dan semuanya telah dipersiapkan" Kata Zhao Fan pada Mu Feng.

 

"Apa ada masalah selama beberapa hari ini? " Tanya Mu Feng. Dia tahu kalau apa yang dilakukannya ini bukanlah sesuatu yang bisa diterima semua orang. Pasti ada kemungkinan kalau beberapa orang berusaha membebaskan orang-orang yang telah dia tangkap sebelumnya.

 

"Ada beberapa serangga pengganggu yang mencoba membebaskan orang-orang yang ada di penjara selama beberapa hari belakangan"

 

"Tapi mereka semua sudah saya tangani, kultivasi mereka sudah saya hancurkan dan mereka juga akan dieksekusi hari ini juga" Jawab Zhao Fan dengan tenang.

 

Jika orang-orang yang tahu siapa saja yang mencoba masuk ke dalam penjara selama beberapa hari terakhir. Mereka pasti terkejut saat Zhao Fan menyebut orang-orang itu sebagai serangga. Karena sebagian besar dari mereka berada di ranah Half Immortal dan ada dua orang yang berada di lapisan keempat Half Immortal berusaha menerobos ke dalam penjara tapi dihentikan oleh Zhao Fan.

 

Orang-orang sekuat itu sudah cukup untuk menjadi pemimpin di banyak kota. Tapi di mata Zhao Fan, mereka tidak lebih dari serangga.

 

"Bagus, ketika sampah ditangkap, maka sampah-sampah yang lain akan bermunculan... ini membuat pekerjaan kita jadi jauh lebih mudah" Kata Mu Feng dengan tenang.

 

Mu Feng adalah tipe orang yang tidak terlalu suka menggunakan cara diplomasi untuk menyelesaikan masalahnya. Kepribadiannya ini berbanding terbalik dari gurunya sendiri, Petapa Agung. Bagi Mu Feng, kekuatan absolut ada di atas segalanya, dan peraturan hanya dibuat untuk orang-orang lemah. Itulah kenapa Mu Feng tidak terlalu pandai dalam strategi, karena dia lebih sering melakukan pertarungan untuk menyelesaikan masalahnya.

 

Salah satu contohnya adalah saat murid dia satu-satunya terbunuh oleh salah satu klan besar di dunia bintang. Saat itu Mu Feng benar-benar murka dan langsung membasmi seluruh orang yang ada di klan itu termasuk orang-orang yang di dalam tubuhnya mengalir darah klan itu. Banyak sekali kultivator kuat yang mencoba menghentikan Mu Feng dan menyuruhnya menggunakan cara diplomasi untuk menyelesaikan masalah itu.

 

Tapi Mu Feng sama sekali tidak peduli, dia tetap membunuh semua anggota klan itu sampai tidak bersisa satu pun dan orang-orang yang berusaha menghentikannya, dia bunuh juga. Hari dimana pembantaian itu terjadi bisa dibilang sebagai hari terburuk dalam sejarah dunia bintang. Karena bukan hanya salah satu klan besar di dunia bintang saja yang menghilang, tapi ada ratusan milyar orang juga yang mati pada hari itu.

 

Peristiwa itulah yang membuat reputasi Mu Feng sejajar dengan gurunya. Dan saat peristiwa itu terjadi, Petapa Agung sudah tiada. Satu-satunya orang yang bisa menekan amarah Mu Feng telah tiada, jadi sangat mustahil ada yang bisa menghentikan Mu Feng saat itu.

 

"Apa semua anak buah Mu Feng sudah bisa beradaptasi dengan tugas baru mereka? " Tanya Mu Feng pada Zhao Fan. Saat ini sudah puluhan anak buah Liu Feng tiba di benua ini untuk mengambil alih kota Emas Hitam ini sesuai perintah Mu Feng.

 

"Untuk sekarang mereka masih sedikit kesulitan karena terlalu banyak hal yang perlu diurus di kota ini... tapi saat ini mereka sudah jauh lebih baik daripada saat pertama kali datang ke sini" Jawab Zhao Fan.

 

Anak buah Liu Feng pada awalnya sangat kesulitan untuk mengatur kota Emas Hitam ini saat pertama kali datang karena apa yang dilakukan oleh pemimpin kota sebelumnya benar-benar kacau. Jadi mereka harus memulai dari awal lagi dan mengatur semuanya kembali. Setelah beberapa hari bekerja tanpa henti, akhirnya mereka sudah mulai bisa santai saat ini karena tugas-tugas berat sudah mereka selesaikan.

 

"Baguslah kalau begitu, kita harus mulai melatih orang-orang seperti mereka untuk mengurus planet ini di masa depan nanti" Kata Mu Feng dengan tenang. Karena planet Tagia ini akan dia jadikan markas utama miliknya menggantikan planet miliknya dulu yang telah hancur. Jadi sudah sangat wajar jika Mu Feng harus melatih beberapa anak buahnya untuk mengurus planetnya ini.

 

"Kita bisa mulai eksekusinya sekarang, jadi persiapkan semuanya" Kata Mu Feng dengan tenang sambil menatap keluar jendela.

 

...

 

Saat ini alun-alun kota dipenuhi oleh ratusan ribu orang. Meskipun alun-alun kota sangat luas, tapi saat ini alun-alun kota terlihat sangat penuh. Di bagian tengah alun-alun kota terdapat panggung besar dimana proses eksekusi akan dilaksanakan.

 

"Aku tidak pernah menyangka kalau hari ini akan tiba"

 

"Aku juga merasakan hal yang sama, aku sama sekali tidak pernah menyangka kalau hari dimana seluruh orang jahat ini akan mati"

 

"Tapi sepertinya mustahil proses eksekusi ini akan berjalan lancar"

 

...

 

Diantara seluruh orang yang ada di alun-alun, terdapat belasan kultivator ranah Half Immortal yang bersembunyi. Mereka semua dengan sengaja menekan kultivasi mereka agar bisa bersembunyi diantara seluruh orang yang ada di alun-alun kota. Mereka semua berasal dari organisasi, sekte, atau klan yang sama dengan orang-orang yang Mu Feng tangkap. Mereka datang kesini dengan satu tujuan, yaitu membunuh Mu Feng yang sudah menghancurkan rencana yang mereka buat.

 

Tiba-tiba Mu Feng dan keempat anak buahnya muncul di langit. Dia lalu menatap seluruh orang yang ada di bawahnya saat ini "Dasar bodoh" Kata Mu Feng dengan tenang saat merasakan beberapa serangga di tengah kerumunan orang.

 

"Bawa semua sampah ke alun-alun sekarang, karena eksekusi akan aku mulai sekarang" Kata Mu Feng dengan tenang.

 

Para prajurit lalu membawa seluruh tahanan yang akan di eksekusi hari ini ke dekat panggung besar di tengah alun-alun kota. Seluruh tahanan ini dalam kondisi yang sangat buruk saat ini, dimana pakaian yang mereka kenakan adalah pakaian yang sangat usang. Padahal beberapa hari yang lalu, mereka masih mengenakan pakaian mewah dan hidup sangat mewah.

 

Proses eksekusi lalu dimulai dengan salah satu tahanan naik ke atas panggung "Aku tidak bersalah! Selama ini aku tidak melakukan apa-apa! Kau pasti menjebakku! " Teriak wanita yang ada di atas panggung pada Mu Feng.

 

"Kau, bacakan semua kejahatan yang telah sampah ini lakukan selama hidupnya" Kata Mu Feng pada salah satu prajurit yang di depannya terdapat kota besar berisi gulungan.

 

"Baik! " Jawab prajurit itu. Dia lalu mengambil salah satu gulungan yang ada di dalam kota besar di depannya dab langsung membacakannya dengan keras.

 

"Kau telah bertanggung jawab atas tujuh puluh kasus pembunuhan... tiga puluh kasus perdagangan manusia, dan ratusan kasus pemerasan!..." kata prajurit itu membacakan semua kejahatan yang dilakukan oleh wanita yang ada di atas panggung.

 

Mendengar semua kejahatannya dibacakan di depan seluruh orang, wajah wanita itu langsung terlihat sangat suram. Saat dia mencoba menyangkal perkataan prajurit itu, dia melihat ekspresi orang-orang yang ada di sekitar panggung sangat marah terhadapnya. Orang-orang yang dulunya dia tindas sekarang tidak bisa lagi menahan amarahnya dan melemparinya dengan batu.

 

Ekspresi Mu Feng saat ini sama sekali tidak berubah saat melihat orang-orang melempari wanita yang ada di atas panggung menggunakan batu. Karena baginya apa yang diterima wanita ini adalah hal yang sangat wajar mengingat semua kejahatan yang telah dia lakukan.

 

Setelah membacakan seluruh kejahatan yang dilakukan oleh wanita yang ada di atas panggung. Prajurit itu lalu menatap Mu Feng untuk mendengar hukuman apa yang akan diterima oleh wanita ini. Mu Feng lalu mengeluarkan bola energi kecil di ujung jarinya dan melemparkannya ke tubuh wanita itu.

 

Saat bola energi itu masuk ke dalam tubuhnya, wanita itu langsung tersungkur ke lantai dan berteriak kesakitan yang sangat kencang. Teriakannya ini bisa didengar oleh seluruh orang yang ada di alun-alun kota. Melihat apa yang terjadi pada wanita itu, seluruh tahanan yang lain merasa sangat ketakutan.

 

"Dia akan terus merasakan rasa sakit itu selama satu bulan penuh sebelum dia mati dengan sendirinya, anggap saja ini adalah balasan dari seluruh orang yang telah dia tindas selama ini"

 

"Hal yang sama juga berlaku pada kalian, jangan berpikir kalau kalian akan aku bunuh begitu saja setelah melakukan sangat banyak kejahatan selama ini"

 

"Karena hari ini aku akan memperlihatkan pada kalian bahwa kematian itu adalah suatu kemewahan bagi sampah seperti kalian" Kata Mu Feng pada seluruh tahanan.

 

Perkataannya ini langsung membuat semua tahanan sangat ketakutan dan berusaha kabur. Akan tetapi karena kultivasi mereka telah Mu Feng hancurkan, membuat mereka sama sekali tidak bisa berkutik di hadapan prajurit yang menahan mereka.

 

Wanita itu lalu dibawa turun dari panggung dengan mulut yang ditutup menggunakan kain agar suaranya tidak terlalu ribut. Wanita itu kembali dimasukkan ke dalam sel tahanan miliknya sampai dia benar-benar mati nanti. Dan tahanan berikutnya kembali menaiki panggung untuk mendapatkan hukumannya.

 

Tahanan demi tahanan diadili oleh Mu Feng dan sampai tahanan keseribu. Tidak ada yang mendapatkan hukuman mati secara langsung, tapi mereka harus menjalani siksaan terlebih dahulu sebelum mati. Kejahatan yang mereka lakukan ini membuat Mu Feng harus menggunakan energi Primal Chaos miliknya untuk menyiksa mereka.

 

Orang-orang yang ada di alun-alun saat ini merasa sangat gembira melihat seluruh orang yang selalu menindas mereka mendapatkan hukuman. Meskipun para tahanan ini memohon ampun pada mereka dan terlihat sangat kesakitan saat menerima hukuman dari Mu Feng. Tidak sedikit pun rasa simpati atau rasa kasihan muncul di hati mereka saat melihat seluruh tahanan satu per satu menerima hukuman mereka. Bagi mereka yang selalu tertindas selama ini, peristiwa ini adalah hal yang sangat menggembirakan bagi mereka semua.

 

Setelah beberapa lama, giliran salah satu tahanan yang dikenal sebagai Jenius dari salah satu sekte untuk diadili. Ketika lelaki ini naik ke atas panggung, beberapa kultivator yang telah bersembunyi di antara kerumunan orang terlihat bersiap-siap.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C219
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen