Kapitel 125: Terima Kasih.

Luis kembali berdecak kesal, ponselnya terlihat menyala dan seseorang menghubunginya.

"Angkat saja," titah Frans.

Luis langsung bangun dari duduknya, "Aku pergi sebentar," Frans hanya menganggukan kepalanya.

Luis keluar dari tempat makan tersebut mencari tempat yang sedikit jauh karena tak ingin ada yang mendengar obrolannya.

Luis menuju pantai yang tak jauh dari tempat makan tersebut, "Hallo .." Luis hanya terdiam.

"Hmm .."

"Luis, aku merindukanmu," rengek seorang wanita dari sebrang sana.

"Kau Bisa tak mengangguku?" ketus Luis.

"Bagaimana mungkin, kita sudah bertunangan," ucapnya.

Luis hanya memutar kedua matanya, tatapan matanya tertuju pada seseorang yang sedang berjalan disisian pantai.

Luis melangkahkan kakinya, "Tarra?" gumannya dalam hati.

Suara dari ponsel milik Luis terus saja Berbicara namun Luis tak menggubrisnya sama sekali.