Musim dingin berlalu, musim semi tiba.
Semuanya seperti berubah dalam waktu 1 malam. Kota Yanzhou berubah menjadi taman musim semi, seluruh bunga bermekaran, dan ada berbagai macam bunga yang tertiup angin terbawa angin seolah sedang bertarung.
Tapi pemandangan sama sekali tidak bisa memperbaiki suasana hati Gu Zhixi.
Hari demi hari berlalu, masih belum ada berita apapun dari He Jingyao. Gu Zhixi yang awalnya masih berpegang teguh kepada kepercayaannya pada akhirnya perlahan mulai memiliki keraguan.
Setiap memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, dia merasa tersiksa hingga merasa tidak bisa bernapas. Saat siang hari dia bisa mengalihkan perhatiannya. Tapi saat malam hari, setiap dia terbangun dari mimpinya maka bantalnya akan basah dengan air mata.
Gu Zhixi hingga saat ini baru sadar apa yang dirasakan oleh He Jingyao saat dirinya mengalami ledakan. Terlebih lagi saat kematiannya sudah ditetapkan dengan secara jelas.