App herunterladen
10.67% mencintaimu sampai akhir / Chapter 54: bab 54 Kamu Milikku dan Aku Milikmu

Kapitel 54: bab 54 Kamu Milikku dan Aku Milikmu

adfaita 'alal khusnil 'abqo...

falwardu tadhawwa' awaa' tanaqo...

hasin ya robbulana khulqo...

thahirhu falaa yahwi nazaqo...2x

waj'alhu yuqollidu fii shobri...

lilhaadi fii husnil khuluqo...

hasin ya ribbulana khuluqo...

fal'abdu biakhulaqin sabaqo...

fii jannati khuldim maq'aduhu...

fii qurbika ahmadu multahiqoo...

man kaana lahu khuluqun hasanun...

sayakuunal aqroba fiir rufaqo...

kam atsnallahu 'ala khulqin...

fii ahmada ashdaqi man shodaqo...

qod addaba rabbil mursalahu...

huwa akrom man robbi kholaqo...

huwa rahmatu ummatihi abadan...

wasiroo junuuri qod italaqo...

khuluqul qur'ani syamiilatahu...

fadhlu rammanu bahi ruziqo...

tepuk tangan yang sangat meriah ketika kirana selesai melantunkan sholawat,, ziyad tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada istrinya yang baru menuruni panggung,, sebenarnya tadi kirana dan ziyad sudah selesai, tetapi ada permintaan dari putri pak kyai yang menginginkan kirana bersholawat sekali lagi, maka inilah hasilnya...ziyad sampai kuwalahan menjaga kirana, karena sepanjang perjalanan dari panggung ke aula banyak yang ingin bersalaman dengan bunyai muda yang berbakat ini.untunglah ziyad dengan sigap melindungi istri kecilnya hingga tiba diaula dengan aman.

" kirana...kamu sangat mengagumkan,,,usiamu yang semakin matang semakin mempeekuat karaktermu..." dokter ashila berbinar melihat sahabat kecilnya ini.

" dokter ashila...anda terlalu berlebihan..." kirana sangat rendah hati,sehingga dia tidak nyaman dengan pujian semacam ini, maka dari itu dia enggan tampil didepan khalayak untuk saat ini, dia lebih suka diam dipesantren sambil mengajar santriwatinya...

" ziyad,,kalian sungguh membuat kami iri..." teman seangkatan ziyad berkata jujur dan tersenyum, dia bahagia pernah bertemu pasangan ini.

acara selesai pukul dua belas malam, ziyad bermalam di hotel dekat pesantren dan akan pulang pada keesokan harinya.

kirana dan ziyad sudah cek in dan kini kirana sedang mandi saat suaminya tiba- tiba masuk dan menyusul istrinya yang sedang berendam.kirana kaget karena ziyad sudah duduk dibelakangnya dan memeluknya, ziyad membantu menyabuni tubuh mulus kirana.

" abii..." kirana merasa geli disekujur tubuhnya karena srntuhan ziyad, keduanya mandi bersama di dalam bathub, setelah membilas ziyad memakaikan jubah mandi untuk kirana dan dirinya sendiri,kemudian ziyad menggendong kirana dan membaringkan di tempat tidur, setiap mendengar suara merdu istrinya, gairah ziyad langsung meningkat, dia ingin segera menyatukan dirinya dengan kirana,ziyad berbisik ditelinga istrinya dan suaranya sudah berubah serak karena menahan hasratnya.

" sayang...mari kita bersatu...kamu milikku dan aku milikmu malam ini..." kirana hanya diam mendengar bisikan suaminya, seluruh tubuhnya merinding saat ziyad mulai menyentuhnya di area sensitifnya,pada akhirnya keduanya terbuai mimpi dalam pelukan masing- masing setelah kelelahan akibat aktifitas mereka.

***

pukul delapan pagi kirana dan ziyad sudah meninggalkan hotel tempat mereka menginap semalam, mereka sedang dalam perjalanan,rencananya mereka akan mampir kerumah daffa dan aisha karena mereka melewati kota dimana daffa dan aisha tinggal.

" sayang...bagaimana keadaanmu...semalam kamu terlihat sangat lelah.."ziyad menggoda istrinya, kirana langsung melotot kearah ziyad.

" abi...kamu mesum...!" kirana malu dan menundukkan kepalanya.

"hey..sudah tiga belas tahun kita menikah,kenapa istriku masih malu..?"ziyad melirik istrinya penuh cinta.

" aku akan selalu malu jika abi membicarakan hal itu.." kirana tidak berani menatap suaminya dan mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil, tak lama mereka sampai dirumah daffa...

" assalamu' alaikum...." kirana dan ziyad kompak mengucapkan salam yang langsung di balas dengan gembira oleh sang pemilik rumah.

" wa'alaikum salaaam...ziyad, kirana,,selamat datang...mari masuk..." aisha mempersilahkan pasangan itu masuk.

"silahkan duduk dulu, daffa sedang keluar sebentar.." aisha kemudian membuatkan teh hangat untuk kedua sahabatnya ini

" santai...kami tidak terburu- buru..." ziyad merangkul kirana dan mencubit hidungnya.aisha yang melihat tingkah kirana dan ziyad hanya menggelengkan kepalanya.

" kalian ini...seperti sepasang remaja yang lagi kasmaran saja.. " aisha kemudian duduk didekat kirana dan mereka asyik mengobrol saat daffa kembali.

" kyai ziyad...bagaimana kabarmu heh..." daffa memeluk ziyad dengan erat, mereka jarang bertemu sekarang.keempat sahabat itu melepaskan rasa kangen mereka dan setelah puas bertemu ziyad dan kirana mohon pamit,ziyad meneruskan kembali perjalanan mereka, dan dua jam kemudian mereka sudah memasuki halaman pesantren. mereka disambut hangat oleh pak umar dan menyampaikan pesan dari habib mustofa agar ziyad segera meneleponnya.

" baik...terima kasih pak umar...anda boleh beristirahat." ziyad dan kirana masuk kedalam kamar, kirana berbaring ditempat tidur karena merasa sangat lelah.sementara ziyad sudah memanggil nomor habib mustofa.

beberapa saat kemudian...

" assalamu' alaikum bib...adakah hal yang penting,..." ziyad mencoba bertanya kepada habib mustofa.

"dasar anak nakal, kenapa tidak memberitahu kami kalau cucu perempuanku sudah menikah.." habib memarahi ziyad,sedangkan disini ziyad menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" ampun bib...semuanya terjadi begitu saja...benar- benar diluar prediksi kami." ziyad menjelaskan kepada habib yang juga kini mulai mengerti.keduanya kemudian berbicara agak lama, habib menasihati ziyad dan juga berbicara tentang perkembangan pesantren .setelah urusan mereka selesai mereka mengakhiri panggilan.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C54
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen