App herunterladen
4.34% mencintaimu sampai akhir / Chapter 22: bab 22 Hamil

Kapitel 22: bab 22 Hamil

ziyad dan kirana sudah mengantri di ruang tunggu, masih ada dua pasien lagi sebelum giliran mereka.

" sayang...bagaimana keadaanmu? tanya ziyad dengan wajah pucat, dia merasa segala sesuatu yang masuk ke perutnya tidak bisa dicerna...rasanya pusing dan mual.

" aku sudah baikan kak...bagaimana dengan kakak sendiri....kalau begini nanti kiran temani ke kampus...kiran khawatir." kirana cemas melihat keadaan suaminya.

kirana dan ziyad akhirnya mendapat giliran mereka, keduanya masuk bersama karena kirana tidak begitu mengerti dengan bahasa disana...

ziyad mendapat giliran pertama tetapi setelah diperiksa ternyata semuanya baik- baik saja...tidak ada yang salah dengan pencernaannya.

dokter berkata ziyad akan diberikan obat pereda mual jika nanti terasa mual lagi.kini giliran kirana...ketika dokter memeriksa denyut nadi kirana,wajah dokter langsung tersenyum..dan kirana diminta tes urin...setelah itu,mereka diminta menunggu sebentar.

dokter berbicara kepada ziyad dengan bahasa arab yang fasih.

(maaf sebelumnya...bahasa sudah diterjemahkan untuk mempermudah)

" selamat tuan ziyad...istri anda sedang mengandung...dan kandungannya sudah berusia dua minggu..pusing dan mual yang anda rasakan mungkin karena anda yang mengalami morning sickness bukan istri anda...kadang- kadang memang terjadi hal yang seperti itu..." dokter tersenyum dan memberi selamat kepada ziyad yang langsung tersenyum bahagia, sementara kirana agak bingung melihat ekspresi suaminya.setelah dokter memberi resep obat, keduanya pamit.

ziyad membawa kirana kembali ke apartemen.

" lho kak...bukannya kita akan kekampus,,kenapa malah pulang? tanya kirana heran.

" kakak akan pergi setelah ini ...kamu istirahat dulu ya sayang..." ziyad mengambilkan air putih dan menyerahkan vitamin pada kirana.

" terima kasih kak." kirana meminum obatnya dalam satu tegukan.

" sayang...kakak pergi kekampus sebentar ya...kamu istirahat dirumah...jangan mengerjakan apapun,oke...!!"

kirana memandang suaminya sudah agak lebih sehat jadi dia menganggukkan kepalanya, kemudian mencium tangan ziyad dibalas kecupan didahi dan ziyad berjalan keluar dari apartemen menuju kampus.

***

dikampus ziyad sudah menandatangani kontrak kerja selama tiga tahun sebagai dosen pengganti karena dosen sesungguhnya mengalami kecelakaan dan sedang masa pemulihan...waktu yang dibutuhkan cukup lama sehingga pihak kampus mencari dosen pengganti. selamat ziyad...mulai besok anda sudah mulai mengajar disini...(dalam bahasa arab) kedua pihak akhirnya berjabat tangan.

untuk hari ini ziyad langsung pulang dan akan mulai bekerja pada keesokan harinya...ziyad berniat langsung pulang, tetapi pada akhirnya dia mampir ke supermarket untuk membelikan susu hamil untuk kirana. saat pramuniaga menyerahkan kotak susu ziyad kembali mual dan akan muntah gara- gara melihat kotak susu itu.dia pun ijin ke toilet sebentar dan berpesan agar kotak itu dibungkus rapat agar tak terlihat, susu hamil itu membuat ziyad ingin muntah...

" sudah selesai dibungkus? "( dalam bahasa arab)tanya ziyad pada pramuniaga itu.

"sudah tuan...silahkan bayar disana.." (dalam bahasa arab) pramuniaga itu menunjuk kearah kasir, ziyad pun berterima kasih dan pergi kekasir.

***

di apartemen.

"assalamu'alaikum....ziyad masuk dan menutup pintu...tidak terdengar jawaban dan ziyad langsung menuju kamar mencari istrinya.

ternyata kiran tertidur...ziyad meletakkan susu untuk kiran di pantry dan kembali lagi ke kamar dan mandi.

kirana terbangun saat mendengar suara air dikamar mandi...dan dia menebak pasti itu suaminya...kirana pun pergi pantry dan menghangatkan makanan untuk suaminya.

" sayang... masak apa? tanya ziyad saat mendekati istrinya..

" aku memasakkan kakak sop iga sapi...kakak mau kiran ambilkan? tanya kiran sambil menuangkan sesendok sop ke dalam mangkuk..saat kirana hendak menambahkan sedikit nasi ziyad menolaknya...dia masih agak trauma...takut mual dan muntah lagi.

saat hendak mencicipi ziyad kembali berlari ke kamar mandi...dan akhirnya muntah- muntah lagi hingga tubuhnya menjadi lemas.kirana mengikuti suaminya yang sudah berbaring dikamar dengan wajah pucat..

" kata kakak tadi dokter mengatakan kakak baik- baik saja...tetapi kenapa jadi seperti ini?" kirana sangat cemas...tetapi ziyad malah tersenyum dan meraih kirana dalam pelukannya.

" hai sayang...kamu nakal sekali...tega- teganya menyiksa abi seperti ini..hemmm..." ziyad berbicara sambil mengelus perut kirana yang masih rata dan kirana langsung membelalakkan matanya...menyangka salah mendengar.

" apa maksud kakak...? " tanya kirana penasaran.

" iya sayang...anak kita menyiksa abinya..." ziyad tersenyum dan mencium kening istrinya.

" disini ada sikecil...buah cinta kita sayang..." ziyad memeluk tubuh kirana.

" jadi maksud kakak...kiran hamil? " tanya kiran masih belum percaya.ziyad pun turun dari tempat tidur dan mengambil hasil tes urine kirana tadi dan menyerahkannya kepada istrinya.keduanya kembali berpelukan dan merasa sangat bahagia, kirana menyentuh perutnya sambil berbisik.

" hai sayang...selamat datang...tumbuhlah dengan sehat..dan jangan siksa abi ya sayang...kasihan abi harus mencari nafkah untuk kita...oke..." kirana tersenyum dan mengajak ziyad keruang makan..mengambilkan sup dan mencoba menyuapi suaminya...perlahan ziyad membuka mulutnya dan ajaibb...dia sudah tidak mual lagi...kirana menyuapi suaminya sampai sup di mangkuk itu habis.

"terima kasih sayang..." ziyad mengelus perut kirana...dan keduanya pun tertawa bersama.

" kamu ibu yang hebat sayang....dia sangat mematuhi kata- katamu..."ziyad kemudian mengajak kirana beristirahat. kirana berbaring di sofa sambil menonton tv...kemudian ziyad mencuci piring dan merapihkan meja makan...setelah selesai ziyad menemani istrinya menonton tv.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C22
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen