Emma tidak mau menjelaskan apa yang ia lihat di sana. Segala hal dan gambarnya terlalu vulgar untuk dirincikan. Bahkan kursor mousenya seketika berubah menjadi ikon berbentuk kelamin laki-laki. Di paling atas laman tersebut, terdapat tulisan sebesar dan seterang mungkin yang menjelaskan bahwa para pemain film tidak menggunakan pengaman! Itu salah satu faktor yang menyebabkan para pelanggannya rela membayar hanya untuk masuk ke dalam situs web itu.
Sebenarnya situs tersebut memiliki tampilan yang sangat rapih dan menarik. Di sana juga tidak menampilkan setumpuk iklan dan bug. Benar-benar sebuh situs web esklusif untuk para maniak film biru yang memiliki otak aneh.
"Oke.. Sekarang bagaimana cara aku melacak apakah ada keberadaan Poppy di sini?" Pikir Emma dengan mengasihani kedua matanya sendiri yang terpaksa harus melihat banyak gambar menjijikan di sana.
Hai teman2.. Di bab ini mungkin ada beberapa topik yang agak sensitif untuk beberapa orang yah. Isi bab ini dibuat tanpa ada maksud memberi pengaruh/inspirasi negatif kepada pembaca. Tapi topik ini penting untuk keberlangsungan isi cerita yang sesuai keinginan author hehe.. karena itu, mohon bijak dalam membaca yah! karena ini semua hanya cerita fiksi. Dan diperuntungkan untuk pembaca 18+ (Dewasa).
Terimakasih pengertiannya teman2.. Dan trimakasih juga sudah membaca & support novel ini.. \(^^)/