"Kau tidak perlu masuk ke dalam, Emma. Aku akan mengantarmu turun." Ucap Calvin dengan melangkah maju. Ia bisa mengira apa yang Emma pikirkan. Gadis itu bukan tipe yang bisa mempercayai laki-laki dengan mudah. Emma adalah gadis yang sangat waspada dan kritis. Ia pasti berpikir bahwa akan berbahaya jika masuk ke dalam ruangan terpencil yang berisi pria-pria yang masih belum dikenalnya dengan baik.
Nico akhirnya ikut tersadar juga "Ah.. Benar Emma. Kau tidak perlu berada di sini." Ucapnya dengan mengulas senyum ramah.
"Kenapa? Biarkan saja dia duduk di sini bersama kita, daripada bosan sendirian menunggu kelas. Ini masih sangat pagi.. Akh!" Martin memegangi kepalanya yang dipukul oleh Nico. "Kenapa kau memukulku, bocah berengsek?!" geramnya.
Nico melotot "Dia itu perempuan! Dia pasti takut jika sendirian di sini bersama kita. Apalagi wajahmu terlihat mesum." Bisiknya dongkol.