App herunterladen
96.35% I don't know you, but I Married you / Chapter 502: Next Target

Kapitel 502: Next Target

Beberapa jam sebelum…

Setelah selesai menyelesaikan pekerjaannya Tiara segera bersiap-siap untuk pulang tapi sebelum dia benar-benar kembali kerumah, dia akan menuju bengkel terlebih dahulu. Wajahnya tampak berseri-seri karena kesenangan akan menghabiskan waktu lebih cepat dengan keluarganya.

"Sapu tangannya jatuh mba…"

"Oh iya makasih…" Tiara menerima sapu tangan itu dari tangan seorang pria berjaket serba hitam dengan masker dan kacamata.

"Tiara…" Seseorang memanggilnya, refleks Tiara menoleh.

"Eh iya tom, kenapa?."

"Mau kemana? Buru-buru amat."

"Ini mau service mobil, mumpung masih siang…"

"Mobil siapa nih? Baru ya? Pantes dirawat."

"Ini mobil suami aku."

"Oh…sendiri aja?."

"Iya sendiri aja, mudah-mudahan bentar."

"Tadi siapa?."

"Ga tahu tapi dia yang ngasihin sapu tangan aku yang jatuh."

"Kirain kenal.."

"Kenapa emang.."

"Soalnya pas aku datang dia lagi senderan aja dimobil ini, aku kira ini mobil dia."

"Oh iya?."

"Seinget aku sih tapi mungkin orang yang beda kali…" Tommy cengegesan. Ingatannya samar-samar bahkan dia ragu untuk meyakinkannya.

"Ya udah aku duluan ya tom…"

"Oke, hati-hati Tiara…" Tommy dengan manis membuka pintu mobilnya dan Ketika Tiara sudah masuk dia menutupnya kembali. Alih-alih pergi, tommy justru berdiri disana sambil melambaikan tangan. Mobil yang ditumpangi Tiara pun pergi.

"Loh itu…" Tommy berbicara kecil sambil menatap kearah pria misterius yang kini menaiki mobil dan mengikuti Tiara.

"Ga beres nih…" Feeling Tommy berkata lain saat kedua matanya menyaksikan jika pria itu sepertinya mengincar Tiara. Dengan cepat Tommy mencari mobilnya .

- Halo Tom

- Kim, gantiin dulu gw bentar ya

- Lu kemana emang?.

- Kayanya ada yang buntutin Tiara deh.

- Masa sih?.

- Ceritanya Panjang, ntar gw balik kok ke RS. Gaji sehari gw ambil deh buat lu.

- Ya udah, kasih kabar ya ntar tom.

- Iya.

Tommy mengakhiri panggilannya. Dia langsung menginjakkan gas mobil untuk mengikuti Tiara dan mobil yang dikendarai pria misterius itu. Beberapa kalo Tommy mencoba menghubungi Tiara tapi panggilannya tak diangkat oleh Wanita itu.

"Siapa sih itu?." Tommy penasaran. Dia terhalang oleh beberapa mobil sehingga dia butuh pengelihatan extra untuk memastikan mobil Tiara masih dalam jangkauannya. Semakin lama diikuti semua tampak baik-baik tak ada satupun yang mencurigakan dan mobil yang sempat dicurigai Tommy justru berbelok ke arah lain.

"Apaan sih gw, mungkin kebetulan aja dia barenga keluarnya…" Tommy merasa dirinya sudah berburuk sangka pada orang lain, tanpa berlama-lama lagi langsung memutar arah mobilnya. Dia memutuskan untuk kembali kerumah sakit.

"Inget tom dia udah punya suami…" Tommy lagi-lagi berbicara sendiri di dalam mobil. Rasanya kekhawatiran itu muncul karena dia masih menyukai Tiara. Saat di tempat kerja tommy memang menjadi salah satu teman Tiara yang begitu protektif meksipun jelas dia merasakan Tiara menjaga jarak darinya. Tommy yakin Jay pun sudah bisa membaca gelagatnya tapi Tommy tak bisa menahan dirinya untuk jauh dari Tiara.

****

Jay dan Ara langsung bergegas kerumah sakit saat mendapatkan kabar jika Tiara mengalami kecelakaan mobil. Jay benar-benar syok mendapatkan berita itu. Perasaan baru beberapa menit yang lalu dia menelpon istrinya. Hal yang tak kalah membuat Jay syok adalah mendengar bagaimana kondisi mobilnya yang dikendarai Tiara. Mobil itu hancur dengan air bag yang berhamburan keluar yang menandakan betapa kencangnya laju mobil itu. Pertanyaannya yang tak kalah penting bukan tentang mobilnya tapi bagaimana keadaan Tiara? Apakah dia selamat dan kenapa bisa kecelakaan itu terjadi?. Di rumah sakit bukannya mendapatkan penjelasan tapi Jay malah diperintahkan menunggu sementara Tiara berbaring diruang operasi. Disana sudah ada Dena dan Fahri yang menunggu begitupun Jesica sementara Kenan sibuk dengan telepon genggamnya. Sedaritadi dia berbicara entah dengan siapa yang jelas dari nadanya ada sedikit bentakan dan terkesan marah. Jay yang panik mencoba ditenangkan Jesica. Dia tak berhenti bertanya-tanya, dia juga tak mau diam. Dia tak suka menunggu dengan ketidakjelasan. Dia ingin tahu apa yang terjadi dengan istrinya. Di dalam ruangan operasi sendiri dokter masih berusaha untuk menyelamatkan nyawa istri dari keluarga terkenal itu. Cedera yang dialami Tiara tidaklah main-main. Hampir sekujur tubuhnya memiliki luka yang seurius.

"Aku mau ke dalem mom…"

"Bang..bang..bentar, Dokter pasti punya cara lain buat obatin Tiara…" Jay dengan air mata yang membasahi pipinya. Perasaanya mungkin campur aduk sekarang.

"Aku harus tahu Tiara kenapa."

"Disini kita ga ada yang tahu pasti Tiara kenapa bang, kita cuman tahu dia kecelakaan.."

"Kalau gitu daddy pasti tahu, daddy harus cari tahu mom…"

"Iya, daddy pasti cari tahu, abang sabar dong…"

"Arrghhh!!." Jay kesal sendiri dengan menendang kursi yang ada disana. Bukannya Jay namanya kalau dia bisa duduk tenang disaat seperti ini.

"Kak telepon Kay, suruh dia pulang."

"Iya mom…" Ara langsung mengambil handphonenya dan menelpon sang adik sementara disisi lain Ara mendengar ayahnya berteriak cukup kencang.

- Kok bisa?!!.

- Maaf bos dikeluar dengan jaminan.

- Maaf!!, anak saya dalam keadaan hidup dan mati kamu baru minta maaf?!!, kenapa kamu ga ngabarin saya?!.

- Saya salah bos, saya bakalan cari orangnya.

- Ga perlu!!, saya yang bakalan urus.

- Tolong bos kasih saya kesempatan buat nebus kesalahan saya.

- Dimana Mario?!!, dia kan yang harusnya masih ngawasin. Saya udah bilang ini belum selesai, kamu denger ga sih!!.

- Ini salah saya bos.

- Ga biasanya kamu gini Ren. Kalau sampai terjadi sesuatu sama anak saya, bawa dia kehadapan saya. Seret hidup-hidup.

- Siap bos.

- Saya kasih kesempatan kamu buat cari tahu apa yang terjadi, besok pagi saya tunggu laporannya.

- Sesegera mungkin saya cari tahu.

- Suruh tim kamu jaga dirumah Ara.

- Iya bos..

Reno hanya mampu menuruti semua perintah Kenan yang sudah kesal dengan kecerobohannya. Kenan menutup teleponnya dengan kasar. Matanya berapi-api melihat kearah jendela yang ada disampingnya.

"Dad…" Ara memanggilnya pelan. Dia sedikit takut dengan ayahnya yang sedang mengamuk.

"Suruh Dariel sama anak-anak kamu kerumah, daddy udah suruh orang kesana."

"I..iya dad…"

"Kay udah ditelepon?."

"Udah, dia sama om Erik.."

"Kemana sih Mario?!!." Kenan masih kesal.

"Dad..siapa dad?, siapa yang lakuin ini sama Tiara?." Tanya Jay yang langsung menghampiri Kenan saat tahu ayahnya sudah selesai dengan teleponnya. Jay punya feeling lain soal kecelakaan yang dialami Tiara. Ini tak mungkin soal kecelakan biasa. Bibir Kenan terkatup. Dia ragu untuk membicarakannya disini. Dia memandang ke arah Jesica sejenak seolah bertanya "Apakah harus dikatakan sekarang?".

***To be continue


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C502
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen