App herunterladen
29.75% I don't know you, but I Married you / Chapter 155: Dirga Vs Jay

Kapitel 155: Dirga Vs Jay

WARNING!!Dalam cerita ini mengandung perbuatan yang tidak baik untuk ditiru harap kebijaksanaan pembaca.

"Kalo ngomong hati-hati ya!!" Jay kali ini marah.

"Kenapa??marah?ternyata anak kecil bisa marah juga ya, mau pukul?pukulan kamu tuh kaya gigitan semut tahu ga?ga ngaruh apa-apa, ga ada rasanya tapi... ngomongin pukulan jadi inget kakak kamu. kakak kamu tuh gampangan ya baru deket dikit mau aja dicium besok-besok mau lagi kalo ditidurin."

"Dasar bang***t!!!Kakak ga gitu!!!"

"Jay..Jay, 2 cewek yang ada dalam hidup kamu tuh udah pernah aku cobain, besok-besok siapalagi?ga mungkin mommy kamu kan?" Dirga kali ini benar-benar keterlaluan membuat Jay sangat marah dia menghina kakak dan ibunya.

"Dasar Kepa***t!!" Jay kini beraksi memukul Dirga dengan ganas dan tanpa ampun.

"Apa lu, gw ga takut banci!!!" Ucap Dirga disela-sela pukulannya.

"Dasar bre***k, Baji**n, Anj**...." Jay terus memukul Dirga dengan tangannya sementara mulutnya tak henti mengeluarkan segala umpatan kotor. Disisi lain Dirga yang tak mau kalah juga terus memukuli Jay.

"Dasar anak kecil!!!" Dirga kini mendorong Jay sampai dia terjatuh dan terus berusaha memukulinya dari atas.

"Eh eh apa-apaan sih..." Muel dan Kay datang dan mencoba melerai mereka tapi Dirga dan Jay tak peduli.

"Kay panggil om kenan buruan..." Muel berusaha memisahkan pergulatan sengit antara Jay dan Dirga.

"Ya ampun...." Kenan segera berlari menghampiri anaknya begitupun Dimas yang mencoba menghentikan pukulan Dirga.

"Lepasin aku dad!!Lepasin aku!!!" Jay meronta-ronta akibat tarikan Kenan sementara Kay menghalangi pandangan depan Jay.

"Jay..Jay..Udah!!!" Teriak Kenan membuat Jay diam. Mulut dan hidungnya sudah mengeluarkan darah begitupun Dirga. Jay tenang sebentar dan tak lama dia berlari lagi untuk menghajar Dirga.

"Jay...Jay, udah..." Dariel langsung menghalangi Jay dan memegangi kedua tangannya.

"Dia jahat sama aku kak, dia jahat!!!"

"Iya-iya, udah dulu...." Dariel mengunci tangan Jay.

"Dia ngata-ngatain aku, ngata-ngatain kak Ara...Dia jahat!!"

"Iya-iya, udah ceritanya jangan disini. Berhenti oke.."

"Ga bisa!!Dia baji***n." Jay membuat Jesica terkejut dengan ucapannya sementara Jay terus meronta mencoba menembus badan Dariel. kini Kenan berjalan ke arah anaknya itu lagi.

"Udah biarin aja Riel, Dim lepasin aja itu Dirga.." Kenan menyuruh Dariel dan Dimas untuk tak menghalangin Jay atau Dirga.

"Ayo berantem lagi, coba Daddy pingin liat gimana Jay mukulnya. Ayo..coba Dirga pukul Jay..." Kenan dengan nada kesal sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang namun mereka kini terdiam.

"Ayo!!kenapa diem?tadi katanya mau berantem lagi." Kenan kini mendorong Jay untuk mendekati Dirga begitupun sebaliknya.

"Udah gini diem, aneh. Kenapa sih pukul-pukulan segala?coba Daddy pingin denger alasannya, Kamu Jay, kenapa?"

"Kak Dirga ngata-ngatain aku dad.."

"Ngata-ngatain gimana?yang jelas ngomongnya.."

"Dia bilang aku gila, dia bilang aku sakit, aneh punya kelainan. Dia bilang Kak Ara gampangan. Katanya 2 orang cewek Deket aku udah dia cobain, dia bawa-bawa nama mommy, Dia pernah nuduh aku ngejebak dia sama Kakak. Aku ga suka keluarga aku dihina-hina gitu. Dirga jahat!!!"

"Bener kamu ngomong gitu Ga?" Dimas dibuat tak percaya anaknya seperti itu tapi Dirga diam.

"Kamu diem papah anggap iya."

"Iya pah..." Dirga dengan suara kecil.

"Terus Dirga, om tanya kenapa mukul Jay?"

"Dia mukul aku duluan, dia ganggu aku sama Tiara terus. "

"Aku ga ganggu Gob***k.!!!" Jay dengan kasar.

"Apa lu Anj***g!!" Dirga tak terima dengan perkataan Jay.

"Ayo pukul lagi, Daddy sama om Dimas liatin." Kenan membiarkan Jay yang sudah kembali emosi.

"Udah puas belum?!!" Kenan bertanya lagi namun keduanya diam.

"Ga, om tahu kamu ada masalah kemarin-kemarin sama Ara atau Jay tapi ya udahlah Ga, udah kejadian dan udah biasa lagikan?kamu punya Tiara, Ara juga udah punya pacar. Kenapa harus dipermasalahin lagi sih?Ini di depan orang tua kamu ga malu?Kita padahal udah bahas ini loh tadi dan ga ada masalah. Om tahu Jay ga kaya orang normal lainnya tapi apa boleh Dirga ngeledek gitu?papah ngajarin gitu sama Dirga?"

"Eng...engga om"

"Kamu Jay, kenapa apa-apa harus diselesain pake kekerasan, bisa diobrolin dulukan?kalo takut berantem panggil orang lain buat jadi penengah, jangan gini. Kamu ga mau keluarga kamu dihina-hina tapi kenapa kamu malah bikin malu gini?Daddy ngajarin kamu berantem?ngerasa jago karena udah bisa boxing sekarang?"

"Engga..maaf dad.."

"Daddy ga butuh maaf kamu..Sekarang kalian mau gimana?mau berantem?mau tonjok-tonjokkan lagi sampe ada yang dibawa kerumah sakit?mau gitu?"

"Engga dad.."

"Engga om.."

"Udah kamu minta maaf sama Jay.." Dimas segera menyuruh anaknya.

"Kamu Juga Jay minta maaf sama Dirga.."

"Aku ga mau!!!aku ga sudi!!" Jay keras kepala.

"Jay.." Kenan melototi anaknya.

"Maaf Jay.." Dirga mulai bersuara.

"Tuh Dirga udah minta maaf."

"Dia cuman cari muka di depan Daddy!!"

"Jay!!minta maaf ga?" Kenan marah sekarang.

"Engga!!!"

"Jay!!" Kenan membentaknya.

"Aku bilang engga-engga dad!!" Jay tak mau menurut lalu pergi dari sana dengan wajah terlukanya membuat Dariel segera menyusul Jay begitupun Kay.

"Maaf Dim nanti gw tegur anaknya mungkin masih emosi."

"Ga papa Ken.."

"Ya udah obatin dulu tuh luka dirga."

"Iya ken, kamu masuk sana.." Dimas menyuruh Dirga juga pergi dari TKP dan tanpa berkutik Dirga menurut.

"Duh Ken maaf banget, gw ga tahu kalo Dirga kaya gitu. Maaf ya.." Lala sudah berdiri disamping Dimas begitupun Jesica yang datang dengan menggendong Kris.

"Iya ga papa, biasalah namanya juga anak-anak gitu." Kenan sambil mengambil Kris dari tangan Jesica.

"Kris kaget ya, kaget Abang berantem.." Kenan membuat Kris memandang ke arahnya.

"Ya udah kita masuk aja kasian nih Kris dingin ya..." Kenan lagi-lagi mengajak bicara anaknya.

"Mas keren.." Bisik Jesica saat berjalan disamping Kenan.

"Apa nih muji-muji..."

"Daddy kalo marah ganteng ya Kris..."

"Eh senyum dia.." Kenan senang melihat Kris senyum terus sementara itu di lain tempat Ara, Kay dan Dariel menemani Jay yang sedang mengobati lukanya.

"Aww... pelan-pelan kak.." Keluh Jay.

"Namanya juga luka kalo diobatin ya sakit mau pelan mau engga.."

"Ra...jangan gitu dong.." Tegur Dariel.

"Ah..Jay kurang lama tadi, harusnya kamu bikin dia KO sekalian.." Kay berkomentar merasa kesal juga karena Dirga ternyata menghina Ara dan adiknya.

"Kay malah diajarin yang ga bener.."

"Aku kalo jadi Jay juga bakalan lakuin hal yang sama kak, aku kesel dengernya."

"Pingin dimarahin Daddy kali."

"Jay... wajahnya udah ga papa?" Kenan datang bersama Kris dan Jesica.

"Besok-besok dad kalo ada yang bilang aku gila, aneh aku ga akan lawan. Daddy seneng aku digituin?aku bakalan nurut sama Daddy meskipun aku dihina juga!!Daddy ga tahu dia udah ngomong apa aja!!!Aku ga sudi minta maaf sama si gob**k itu." Jay marah dengan Kenan kali ini.

***To be continue


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C155
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen