App herunterladen
21.88% I don't know you, but I Married you / Chapter 114: Feeling Dariel

Kapitel 114: Feeling Dariel

Pekerjaan hari ini Dariel ditemani Ethan karena Alex dan Dikta justru pulang lebih cepat tak sesuai rencana. Mereka berdua tampak berusaha menyelesaikan pekerjaan mereka walaupun hanya berdua.

"Kak, pegel ga sih keliling gudang?kaki aku sampe sakit gini." Ethan meregangkan kakinya.

"Iya nih Than mana berdiri seharian dan kakak kayanya kurang minum nih sakit punggung gini.."

"Pulang dari sini harus di pijet nih."

"Kak, katanya ada orang pusat kesini nanti."

"Siapa?mau ngapain bantuin kita?"

"Aku sih ga kenal dan ga inget kak cuman karena berhubung akhir bulan mau sekalian liat SO disini."

"Oh palingan anak accounting."

"Eh kak bentar ya aku angkat telepon dulu." Ethan mulai pergi menjauh untuk menerima teleponnya dan Dariel yakin itu dari kekasihnya karena sebelumnya dia mendengar kata sayang saat Ethan menerima mengangkatnya disaat lelah seperti ini rasanya memang menyenangkan dapat perhatian dari pacar membuat Dariel melihat kearah handphonenya dan hanya kekosongan disana. Dariel menyandarkan kepalanya dikursinya mengapa ke arah langit-langit tiba-tiba dia teringat sesuatu dengan cepat dia meraih HP nya dan menghubungi seseorang.

- Halo kak.

- Sore Jay, lagi dimana?

- Masih dikampus kak.

- Oh lagi ada kelas ya?kakak ganggu dong.

- Engga kok baru selesai lagi nungguin Daddy jemput.

- Oh...kirain masih dikelas, ngomong-ngomong gimana tanamannya?bagus ga bibitnya kemarin?

- Bagus kak, aku udah tanem sih. Aku pingin tanam biji bunga matahari dirumah.

- Wah bagus tuh, kakak jadi kepingin juga.

- Denger-denger kakak lagi dinas ya?

- Iya kakak lagi dipekanbaru.

- Kapan kakak pulang?kita udah lama ga main sepeda lagi.

- Duh kakak disini mungkin 2 mingguan lagi Jay.

- Lagi sibuk banget ya.

- Iya Jay maaf, kamu ajakin Muel aja ..

- Ah dia lagi sibuk pacaran.

- Ya udah fokus aja sama kuliah kamu.

- Kemarin aku ke dokter, dia bilang aku makin sehat kok mungkin aku tinggal beberapa kali lagi Konsul sisanya aku ga usah terlalu sesering sekarang.

- Wih...bagus dong, kamu hebat Jay.

- Apa bisa aku kejar Tiara lagi kak?

- Kata kamu Tiara udah punya pacar, udahlah Jay jangan ganggu hubungan orang.

- Iya sih kak, aku juga ga mau tapi...

- Jay, nanti ada saatnya kamu ketemu lagi sama yang lebih baik kok kakak yakin, cuman kamunya juga harus membuka diri jangan keinget Tiara terus.

- Membuka diri gimana?

- Ya kalo ada cewek yang lagi deketin coba direspon, kamu bilang kamu sering dapet kado dari cewek-cewek dikampus kan?coba deh salah satunya kamu respon kali aja cocok.

- Iya kak, makasih sarannya. Kakak baik-baik aja sama kak Ara?kok aku belakangan liat kak Ara suka sama Kak Dirga sih?

- Iya katanya mereka ngurusin bisnis Jay.

- Masa setiap hari sih kak?kak Ara selalu pulang telat kak.

- Namanya juga baru ngerintis usaha pasti sibuk awal-awal Jay.

- Kak, hati-hati loh kak Ara itu dulu suka PHPin cowok, deket sana sini. Aku ga mau kakak digituin juga. Kakak udah baik sama aku.

- Mungkin kakak udah berubah Jay.

- Aku punya 2 kakak dan begitu semua. Kay mungkin keliatannya udah berubah tapi ga tahu sama kakak masalahnya yang bikin aku ga percaya cowoknya juga aneh udah punya pacar malah jalan sama kakak."

- Emang kak Dirga udah punya pacar?

- Iya, aku belum cerita ya kalo pacarnya kak Dirga itu Tiara.

Jay dengan lesu membuat Dariel merasa bersalah menanyakannya.

- Sabar ya Jay tapi kakak pingin tanya jam berapa kakak kamu suka pulang?

- Kadang jam 9 atau paling malem jam 11.

- Bukannya Daddy berlakuin jam malem?

- Iya tapi karena tahu Kak Ara sama Kak Dirga jadi Daddy percaya aja.

- Oh...Eh Jay kamu percaya ga kalo Kak Ara pacar pertama kakak?emang bukan cinta pertama sih tapi cewek yang pertama kali kakak ajakin pacaran yang Kak Ara.

- Sama dong, aku dulu pertama pacaran sama Tiara, semuanya sama Tiara sampe ciuman pertama aja aku sama Tiara.

- Pantes jadi susah dilupain tapi pasti kamu bisa. Kalo Tiara jodoh kamu mungkin bakal balikan lagi kalau engga pasti kamu dapat yang terbaik.

- Ya udah kak, Daddy udah datang aku kan ga boleh teleponan sama kakak kalo depan Daddy nanti Kak Ara marah."

- Oke hati-hati.

Dariel menutup teleponnyan dan melihat seseorang menghubunginya lagi.

- Halo..

- Lagi ngapain?kok aku telepon daritadi sibuk terus?

- Aku lagi teleponan sama Jay.

- Jay?ngapain?

- ngobrolin tanaman.

Perkataan Dariel membuat Ara tertawa disana.

- Cowok aneh ngobrolin kok tanaman.

- Kamu lagi dimana?

- Lagi dimobil, mau pulang.

- Lagi nyetir?bahaya loh.

- Engga, aku dianterin Kak Dirga.

Lagi-lagi Dariel mendengar nama itu lagi.

- Oh iya, udah kaya supir aja anter jemput kamu terus perasaan.

Dariel sedikit kesal kali ini.

- Hus bukanlah, eh aku liat om Alex sama uncle udah pulang kok kamu engga?

- Aku 2 mingguan lagi mungkin disini.

- Kok lama banget?

- Masalahnya banyak dan kemana-mana jadi harus diselesain.

- Kamu pasti lembur-lembur.

- Ya mau gimana lagi kalo ga gitu bisa sebulan aku disini.

- Cepet pulang dong.

- Iya.

- Kamu kenapa sih lemes gitu?cape?

- Ga papa.

- Aku kangen kamu.

- Masa?

- Ga percaya?

- Iya percaya,

- Kamu kali yang engga kangen, seneng ya lama-lama disana?.

- Aku tuh lembur-lembur supaya cepet pulang, udah ga tahan pingin jalan-jalan sama kamu.

- Nanti aku jemput dibandara ya kamu pulang.

- Ga usah, aku minta Chandra aja.

- Engga mau, aku jemput ya.

- Takut aku pulangnya malem sayang..

- Nah gitu kek daritadi ga ada romantis-romantisnya, panggil sayang aja susah harus nunggu sama jam 5.

- Ga usah jemput ya,

- Ya udah kamu cari penerbangannya yang pagi dong.

- Aku ga janji ya, pokoknya kalo malem ga usah.

- Iya-iya, ya udah ini aku udah sampe aku masuk dulu.

- Bentar jangan ditutup dulu, aku boleh minta sesuatu ga?

- Apa?

- Jangan terlalu deket ya sama Dirga.

Perkataan Dariel membuat Ara bingung, kenapa tiba-tiba Dariel meminta hal itu?.

- Kenapa?aku kan ga ada apa-apa.

- Pokoknya jangan, ya udah aku tutup ya bye..

***To be continue


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C114
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen