Kapitel 220: menanti

saat ini, seperti Om Faisal yang salah menilai diriku. jika hal itu sampai terjadi, maka aku merasa hidup ku ini sudah menjadi gelap karena aku tidak bisa menilai lagi mana baik dan jahat, aku tidak tahu lagi bagaimana harus berbuat kebaikan atau baik terhadap orang lain, karena setiap kebaikan itu selalu di salah artikan kembali .

Dengan cepat aku mendorong tubuh Surya dan ku gelengkan kepalaku ini, aku tetap berusaha untuk tidak membuatnya tersinggung, tapi, jika boleh aku mengatakan apa yang ada di dalam hati ku ini, aku ingin sekali pergi menjauh darinya.karena aku sudah tidak tahu lagi pertanyaan apa yang akan aku berikan selanjutnya karena aku dan Surya tidak bisa mendapatkan jawaban yang di inginkan.

"Tentu ada mbak, tetapi semua sudah di urus jadi, besok Ibu Nur sudah bisa keluar tanpa harus memikirkan apapun, hanya memikirkan kesehatan nya supaya benar benar sehat kembali..... !" ucap suster itu dengan senyuman yang ramah.