Written by : Siska Friestiani
LoCC © 2014
Re-publish Web Novel : 22 September 2020
💕 Siskahaling
"Hon? Are you okey?"
Mario menepuk lembut pipi Alyssa yang kini tengah terpejam dengan dahi yang di penuhi keringat. Napasnya bahkan terlihat kesulitan membuat Mario seketika panik.
Ada apa? Ada apa sebenarnya dengan wanitanya ini. Mereka bahkan baru saja beranjak dari apartemen Alyssa dan kini Alyssa seperti sedang kesakitan.
"Alyssa? Katakan, mana yang sakit sayang?" namun Alyssa sama sekali tidak menjawab pertanyaanya.
"Lou! Putar balik. Kita ke rumah sakit" perintah Mario tak bisa menyembunyikan nada khawatirnya
"Mike" lirih Alyssa pelan, tangannya yang meremas lengan Mario pun terasa lemah.
"Mike?" ulang Mario yang diangguki lemah oleh Alyssa.
Mobil yang dikendarai Louis menepi, sehingga Mike yang berada di belakang dengan beberapa mobil yang mengikutinya pun ikut menepi. Beberapa bodyguard keluar dan berbaris teratur di belakang mobil Mario. Di ikuti Mike yang sepertinya paham apa yang sedang terjadi.
Mike membuka pintu mobil bagian belakang yang berada tepat di sisi Alyssa.
Berjongkok, Mike sebelumnya meletakkan sebotol air minum di pangkuan Alyssa sebelum akhirnya menyelusupkan lengannya menuju leher Alyssa dan menarik pelan punggung Alyssa.
"Minum, Ms?"
Mike langsung membantu Alyssa minum begitu mendapat anggukan Alyssa sebagai jawaban.
Mario seperti orang bodoh melihat Mike yang sudah paham sekali bagaimana mengatasi Alyssa. Kenapa ia tidak tahu apa-apa disini? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Alyssa?
"Apa yang terjadi?"
Suara dingin penuh intimidasi itu akhirnya terdengar setelah beberapa saat yang lalu memilih bungkam. Segera saja, Mike melepaskan lengannya yang masih menjadi sandaran Alyssa. kemudian berdiri dan mengangguk sopan.
"Maaf, Sir. Nona Alyssa memiliki rasa panik yang berlebihan ketika berada di dalam mobil." Jelas Mike, membuat kerutan samar di dahi Mario.
"Panik berlebihan?"
"Iya, Sir. Tapi tidak berlangsung lama karena setelah itu Nona Alyssa akan kembali tenang seperti biasa" jelas Mike.
"Sejak kapan?"
"Sejak kecelakaan dua tahun....."
"Aku tidak apa-apa" potong Alyssa sebelum Mike menyelesaikan jawabannya. Melihat Alyssa kesulitan memperbaiki posisi duduknya, Mario pun dengan sigap merangkum bahu Alyssa membantu wanita itu mencari posisi duduk yang nyaman.
"Tunggu dulu Hon, aku perlu mendengarkan Mike dulu mengenai keadaanmu"
"Aku tidak apa-apa, hanya gangguan panik biasa. Kita bisa lanjutkan perjalanan"
"Gangguan panik biasa hingga membuatmu kesulitan bernafas? Jangan kira aku percaya dengan ucapanmu" ucap Mario kesal karena Alyssa seolah-olah berusaha menutupi keadaannya.
Mario meraih sapu tangan yang berada di saku celananya, mengusap lembut keringat di dahi Alyssa.
"Lihat, kau bahkan sampai berkeringat dingin seperti ini" Mario mendengus tak suka.
Apanya yang biasa jika melihat kondisi Alyssa seperti ini.
Sial! Mario tidak suka melihat ini semua!
"Kita ke rumah sakit ya? Aku harus memastikan kau baik-baik saja"
"Tidak perlu, Mario. Aku tidak apa-apa. Percayalah" ucap Alyssa penuh keyakinan. Yang mau tak mau membuat Mario mengangguk setuju. Jika ia tidak bisa mendapatkan jawabannya dari wanitanya langsung, Mario akan mencari tahu sendiri.
💕Siskahaling
Alyssa mendengus kesal saat memasuki ruangan yang sudah di sulap dengan megah dan hanya berisikan orang-orang yang tersohor di dunia bisnis tentunya. Bukan, bukan karena pestanya, namun karena Mario yang kini membuatnya malu. Bagaimana tidak, ia sudah menggunakan gaun bagus dan dengan tidak berdosanya Mario menyuruhnya untuk menggunakan jas kebesaran milik Mario, membuatnya terlihat aneh dengan setelannya saat ini.
"Aku tidak mau memakainya Mario, bahkan aku akan terlihat aneh ketika aku memakainya nanti" tolak Alyssa entah yang sudah keberapa kalinya.
"Pakai atau aku akan menyuruh Louis untuk memutar mobil menuju apartemenku dan aku akan mengurungmu seharian disana. Kau tentu tau bukan apa yang akan aku lakukan jika sudah seharian berada di apartemen bersamamu?" lihat bagaimana mungkin ia bisa menolaknya jika Mario sudah mengancamnya dengan pikiran mesumnya itu.
"Selamat malam Mario. Ahhh, suatu kehormatan untuk saya pengusaha sukses seperti anda bersedia datang di pesta sederhana saya ini"
Dregas sang tuan rumah datang lalu memberi ucapan terima kasih kepada Mario yang hanya di balas anggukan dan senyum tipis milik Mario.
"Bukankah anda Alyssa pemilik Clovist Company? Terima kasih sudah bersedia memenuhi undangan saya" Alyssa pun sama hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Benar-benar tipikal dua pembisnis yang sama. Mario Alyssa.
"Apa ada yang salah dengan udara di sini Alyssa? Dan kemana jas mu Mario?" Dregas mencoba mencairkan suasana yang terasa canggung itu.
"Kekasih saya sedang tidak enak badan dan ia nekat untuk ikut menemani saya. Dan ternyata udara di sini cukup dingin untuk kondisi tubuhnya. Bukankah begitu Honey?" Mario menggerlingkan matanya dan merengkuh pinggang Alyssa posesif membuat Alyssa membelalakkan matanya mendengar jawaban itu terlontar dari bibir Mario. Aishhh, pintar sekali pria ini mencari perhatian.
"Hahaha, kau sungguh perhatian Mario dan kau Alyssa kau benar-benar tidak membiarkan pria tampan ini ke pesta sendiri tanpa dirimu. Kalian benar-benar pasangan yang romantis"
Alyssa semakin ingin mencabik mulut Mario saat mendengar pernyataan Dregas barusan. Cihhh, memaksa untuk ikut menemaninya? Bukankah itu yang pria gila ini lakukan? Memaksanya untuk pergi ke pesta menyebalkan ini.
"Baiklah, silahkan kalian menikmati pestanya. Saya permisi dulu untuk menyambut tamu lainnya"
Dregas beranjak meninggalkan sepasang manusia yang kini memasang raut wajah yang berbeda.
"Kau gila!" pekik Alyssa kesal! Sialan! Pria bernama Mario ini benar-benar sialan!
"Ingat! Ini pesta pertama dan terakhir yang aku datangi bersama mu" Alyssa pergi meninggalkan Mario yang kini terkekeh melihatnya.
Mario tersenyum menatap Alyssa yang kini sudah berlalu meninggalkannya. Jika sudah bisa marah-marah dan memakinya seperti tadi, bukankah artinya wanitanya itu sudah tidak apa-apa?
Yah, setidaknya sudah cukup meyakinkan Mario jika Alyssa memang sudah tidak apa-apa. Tidak seperti tadi yang membuatnya takut melihat Alyssa yang pucat dengan napas yang terlihat kesulitan.
Dan ia harus segera mencari tahu semuanya tentang Alyssa setelah ini.
Mario menekan ear piece nya yang langsung terhubung dengan Louis.
"Lou, cari semua informasi sekecil apapun tentang Alyssa. Aku mau tidak ada informasi yang kau lewatkan" perintah Mario yang tentu saja langsung mendapat jawaban dari Louis.
"Sesuai perintah anda, Sir"
"Besok sudah harus ada di meja kerjaku" ucap Mario lalu memutuskan sambungannya begitu mendapat jawaban dari Louis.
Untuk sekarang, Rio harus memikirkan cara bagaimana agar Alyssa tidak kesakitan di perjalanan pulang nanti. Tapi, jika selama ini Alyssa harus kesakitan ketika menaiki mobil, itu artinya sudah tak terhitung berapa banyak rasa sakit itu Alyssa tanggung. Dan Mario mendengus tak suka memikirkan itu semua.
Hallo, aku kembali...
Semoga kalian suka ya.
Dan jangan lupa Vote,Comment dan tambah cerita ini ke library kalian.
Terima kasih sudah membaca.