Kapitel 43: Jalan Terjal

Arya berjalan gontai mengarungi lorong lorong dingin rumah sakit. Segala pertanyaan akan kenyataan yang baru saja terungkap bergema dalam otaknya seakan berputar putar seperti komedi putar. Kenyataan yang menghancurkan dua hati yang baru akan membangun suatu hubungan.

Perasaan menyesal bergelayut di diri Arya. penyesalan jika saja dirinya dan Amanda sama sama penerima perjodohan waktu itu,Semua ini mungkin tak akan pernah terjadi.

Matanya tiba tiba membelalak seperti mengingat akan satu hal. Ya dia harus memastikan satu hal,apakan benar papanya adalah dalang dari ini semua..??

"Halo ma,papa ada dimana?"

"Papamu ada di rumah sepertinya semalam dia pulang sangat larut jadi hari ini tak ke kantor." ucap Ayu di ujung sana.

"Baiklah aku akan ke rumah." Arya menutup panggilan teleponnya dan bergegas memacu mobilnya menuju rumah yang jarang sekali ia kunjungi.

.

.

.