Kapitel 316: Keenan

Saat Sera meraih gagang pintu, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Yose. Sera menoleh penuh harap. Tatapan mat aitu begitu putus asa meminta pada Yose. Sepertinya Sera sudah lama menderita karena masih menyimpan perasaanya pada laki-laki itu.

Tanpa mengatakan apa-apa Yose langsung memeluk tubuh Sera. Dia menenggelamkan kepala wanita itu ke dalam pelukannya.

"Maaf sudah membuatmu menunggu selama ini," kata Yose.

Sera tersenyum mendengarnya. Dia merasakan pelukan Yose yang begitu hangat. Rasanya ini pelukan terhangat yang pernah dirasakannya selama ini.

"Apa ini benar-benar keputusan yang tepat?" gumam Yose.

***

"Sudah lepaskan, aku harus bekerja," kata Yose saat Sera tak mau melepaskan pelukannya.

"Aku tidak mau melepaskannya lagi," jawab Sera masih dalam pelukan Yose.

"Ini kantorku Sera. Bagaimana jika nanti mereka curiga? Kamu masih harus menjaga nama baikmu. Ini kantor media, kamu jangan lupa itu. Banyak wartawan di sini."