Tembok yang terbelah itu tiba-tiba menunjukkan ruangan lain yang cukup gelap dan berdebu. Hanya ada satu lampu spiritual yang terpasang di dinding. Lampu itu memancarkan cahaya putih yang tidak begitu terang.
Namara merasa penerangan di sana sangat buruk. Akhirnya dia mengeluarkan bola lampu sihir yang terang. Saat itulah apa yang ada di sana langsung terpampang jelas.
Sebuah platform setinggi setengah meter berada di tengah ruangan. Di atas platform batu itu terdapat sebuah kotak berwarna gelap yang berukuran kecil. Ya, itu cukup kecil.
"Lyco, Gallos, kalian tunggu di sini. Jangan biarkan siapa pun masuk," ucap Eros dengan serius.
"Baik, Tuan," balas Lyco. Dia pun berjaga di depan ruangan bersama dengan Gallos.
Eros menggenggam tangan kanan Namara yang terbebas dari bola lampu sihir. Setelah itu dia menariknya mendekat ke tengah-tengah ruangan.